jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Andi Mallarangeng berharap Presiden Jokowi tidak perlu memusingkan wacana Pilpres oleh MPR. Andi justru mengharapkan Jokowi fokus menyelesaikan persoalan ekonomi Indonesia.
Andi mengungkapkan itu saat menjadi pembicara di rilis survei Roda Tiga Konsultan yang diselenggarakan di Jalan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Selasa (17/12).
BACA JUGA: Wacana Pilpres Kembali ke MPR Masih Harus Dikaji
"Kalau saya menyarankan Pak Jokowi fokus menyelesaikan masalah ekonomi," kata Andi.
Andi menuturkan, publik tidak menyetujui Pilpres melalui MPR. Andi pun merujuk dari hasil survei Roda Tiga Konsultan yang menyatakan 52,8 persen responden tidak menginginkan Pilpres oleh MPR dan 12,3 persen lainnya menyatakan sangat tidak setuju.
BACA JUGA: Pilpres Kembali ke MPR, Demokrasi Indonesia Mundur Seperempat Abad
"(Jokowi) jangan tergoda untuk mengurusi amendemen konstitusi yang pada dasarnya itu tidak disetujui oleh rakyat," lanjut Andi.
Peneliti Network for Democracy and Electoral Integrity (Netgrit) Ferry Kurnia menyadari terdapat problem dari proses pemilihan secara langsung. Namun, solusi dari persoalan itu tidak otomatis membawa pemilihan melalui parlemen.
"Ya tinggal dibenahi yang teknis. Misalnya dalam konteks pencalonan seperti apa," ucap Ferry di tempat yang sama.
Ferry menuturkan, persoalan pemilihan langsung bisa terletak di partai politik. Seperti proses rekrutmen kandidat yang memakan biaya besar.
"Dalam konteks rekrutmen politik dalam mencalonkan sehingga memunculkan biaya tinggi. Nah, sekarang bagaimana itu biaya tidak tinggi, bagaimana maharnya, bagaimana saksinya, bagaimana kalau ada money politics. Itu yang harus ditekan," kata dia. (mg10/jpnn)
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan