Pak Jokowi Ingin Vaksinasi Covid-19 Dipercepat, Kalau Bisa Setahun

Rabu, 03 Februari 2021 – 21:27 WIB
Presiden Jokowi saat menjalani vaksinasi covid-19 tahap dua. Foto: Instagram Jokowi

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo menginginkan program vaksinasi Covid-19 kepada masyarakat dipercepat, baik dari segi volume maupun dari segi waktu sehingga kekebalan komunal atau herd immunity bisa segera tercapai.

Vaksinasi merupakan salah satu upaya yang tengah ditempuh oleh pemerintah untuk menangani pandemi Covid-19.

BACA JUGA: Selamat, Lima Kepala Daerah di Jateng dapat Penghargaan Percepatan Vaksinasi Covid-19

Presiden Joko Widodo pun terus mendorong agar vaksinasi Covid-19 bisa ditingkatkan.

Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Airlangga Hartarto dalam keterangan pers di Kantor Presiden Jakarta, Rabu (3/2).

BACA JUGA: Hetty Andika Dukung Kegiatan Edukasi Vaksinasi Covid-19

"Bapak presiden selanjutnya mendorong agar vaksinasi bisa ditingkatkan, baik dari segi volume maupun dari segi waktu sehingga herd immunity bisa tercapai," kata Airlangga.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian itu menambahkan vaksinasi tentu mempertimbangkan berbasis data dan berbasis daerah.

BACA JUGA: 11 Ribu Tenaga Kesehatan sudah Menerima Vaksinasi Covid-19 Tahap Dua

Termasuk zona padat, wilayah densitas tinggi, mobilitas tinggi, dan juga interaksi yang intens.

"Itu menjadi pertimbangan. Juga terkait dengan kegiatan-kegiatan sentra perekonomian," tambahnya.

Terkait dengan hal tersebut, Kementerian Kesehatan akan meningkatkan berbagai upaya agar vaksinasi bisa diselesaikan dalam satu tahun.

Salah satu upaya adalah rencana vaksin gotong royong yang tengah dikaji dan disiapkan peraturannya dalam bentuk Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes).

"Terkait dengan vaksin gotong royong, Pak Menkes juga akan membuat permenkes terkait. Di dalam permenkes itu juga yang terkait dengan testing memasukkan rapid antigen. Jadi rapid antigen akan dimasukkan ke dalam Permenkes sehingga ini bisa digunakan untuk skrining karena diketahui rapid antigen dari segi biaya lebih rendah dari PCR oleh karena itu bisa digunakan sebagai skrining awal," paparnya.

Dalam sidang kabinet paripurna tersebut, Presiden Joko Widodo juga kembali mengingatkan penerapan 3M yakni memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak sebagai kunci dari penanganan pandemi Covid-19 ini.

"Untuk masker, presiden meminta ada standarisasinya sehingga masker yang digunakan masyarakat itu memenuhi standar kesehatan sehingga tentu maskernya akan efektif untuk digunakan," ujarnya.

Di samping itu, presiden juga terus mendorong upaya pengetesan, pelacakan, dan penelusuran kasus positif Covid-19, antara lain secara digital melalui program Peduli Lindungi.

Kepala Negara juga akan segera mempersiapkan Instruksi Presiden (Inpres) agar program tersebut bisa digunakan secara lebih efektif.

"Program Peduli Lindungi ini bisa digunakan sehingga bisa efektif mengontrol mereka yang terpapar secara digital," tandasnya. (tan/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler