Pak Jokowi Percayalah, yang Lama Lebih Setia daripada Pendatang Baru

Rabu, 01 Juni 2016 – 14:10 WIB
Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan. FOto: dok jpnn

jpnn.com - JAKARTA - Presiden Joko Widodo diingatkan menjaga komitmen dengan partai-partai pendukung yang dulu tergabung dalam Koalisi Indonesia Hebat (KIH) dalam melakukan perombakan kabinet. Pasalnya, partai-partai di KIH lah yang mengantarkan mantan gubernur DKI itu ke kursi RI-1.

"Presiden Jokowi lebih baik merangkul partai-partai yang bersama sejak awal. Karena mereka lebih setia dibanding pendatang baru. Jokowi harus rangkul PDIP, Nasdem, PKB, Hanura dan PPP. Terutama PDIP karena Jokowi lahir dan maju sebagai presiden karena PDIP," kata pengamat politik Emrus Sihombing saat dikonfirmasi pada Rabu (1/6).

BACA JUGA: Disebut Kodok oleh Bang Ruhut, Ketua Pemuda Muhammadiyah Pilih Pasrah

Menurut Emrus, KIH telah teruji ketulusannya mendukung Jokowi. Mereka mau berjuang bersama saat Jokowi masih berstatus calon presiden, bukan penguasa seperti sekarang.

"Justru parpol yang bergabung belakangan seperti Golkar dan PAN karena memang kepentingan pragmatis dan kekuasaan semata," jelasnya.

BACA JUGA: Pansus Dalami Korelasi Agama dengan Terorisme

Dosen Universitas Pelita Harapan (UPH) tersebut juga menyarankan supaya Presiden Jokowi tidak meniru langkah Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam mengelola koalisi dengan membentuk sekretariat gabungan (Setgab). Sebab, hal itu justru akan mempersempit ruang geraknya.

"Sehingga kekuasaan itu ada di tangan Jokowi. Dan juga agar tidak terjadi seperti masa pak SBY. Di mana dia ditekan dan diatur partai koalisi," pungkasnya.(fat/jpnn)

BACA JUGA: PDIP-Gerindra Matangkan Skenario Tumbangkan Ahok

BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Periksa Kajari Subang


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler