Pak Kapolda, Tolong Seriusi Kasus Tewasnya Balita Menggemaskan Ini

Minggu, 14 Agustus 2016 – 14:51 WIB
Balita Ni Kadek Candra Dinata semasa hidupnya. Foto: Radar Bali/JPG

jpnn.com - DENPASAR - Pada 20 Januari 2016 lalu warga di Dusun Iseh, Desa Sinduwati, Kecamatan Sidemen, Karangasem, Bali digemparkan oleh kematian balita bernama Ni Kadek Chandra. Bocah menggemaskan berusia 15 bulan itu ditemukan dalam kondisi tanpa nyawa dan tenggelam di parit pinggir jalan raya Sidemen- Klungkung.

Namun, penyebab kematian balita menggemaskan itu hingga kini masih misterius. Sebab, ada tanda-tanda bocah malang itu merupakan korban pembunuhan.

BACA JUGA: Murid Pemukul Guru Dasrul Menangis Minta Pulang dari Polsek

Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Bali pun kini sedang mendampingi keluarga korban untuk mencari keadilan. Sebab, keluarga mendiang Kadek merasa kecewa terhadap cara Polsek Sidemen dan Polres Karangasem dalam mengusut kasus itu.

Pada Juli 2016, Nyoman Suryati dari LBH Bali yang mendampingi keluarga korban telah mengirim surat ke Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Bali. Isinya, keluarga korbam meminta Polda Bali di bawah kepemimpinan Irjen Polisi Sugeng Priyanto segera memberikan atensi terhadap penanganan kasus itu.

BACA JUGA: 17.845 Bendera Merah Putih di Perbatasan RI-Malaysia

Siti Sapurah dari Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Denpasar yang dilibatkan oleh LBH Bali untuk mendampingi keluarga korban mengatakan, banyak kejanggalan dalam kematian Kadek.  "Pihak keluarga yakin anaknya dibunuh," ucap Sapurah sebagaimana dikutip Jawa Pos Radar Bali.

Ipung -sapannya- mengatakan, jarak antara rumah tempat tinggal Kadek dengan lokasi jenazahnya saat ditemukan sekitar 800 meter. Menurutnya, untuk ukuran balita 15 bulan tentu tak mungkin bisa berjalan hingga sejauh 800 meter.

BACA JUGA: Anggaran Pendidikan Menengah di Surabaya Resmi Dihapus

"Dia baru belajar berjalan. Mustahil bukan korban pembunuhan," tegasnya.

Selain itu, ada goresan pada tubuh korban. Saat jenazah Kadek pertama kali ditemukan tewas tenggelam di parit, pinggir jalan raya Sidemen- Klungkung sekitar pukul 16.00, ada robek pada bagian bibirnya.

Ipung menambahkan, kala itu korban langsung dibawa ke rumah. “Kemudian tak lama setelah polisi datang jenazahnya dibawa ke RSUP Sanglah untuk diautopsi,” kata Ipung.

Kala itu proses autopsi dilakukan pada pukul 22.30 waktu Indonesia tengah (WITA). Hasil autopsinya pun membuat banyak pihak kaget. Pasalnya, di dalam usus korban ditemukan telur mata sapi.

"Korban diketahui sempat makan telur mata sapi sekitar jam 11.00 karena makanan belum tercerna dalam porsi normal anak," pungkasnya.(ken/mus/jpg/ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sherly, Gadis Mempawah Korban Pernikahan Palsu di Beijing


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler