jpnn.com - JAKARTA – Ar Rahman Qur’anic Learning (AQL) Islamic Center akan menggelar Tabligh Akbar Ramadan di Masjid Istiqlal, Jakarta pada Sabtu (14/5).
Tabliq bertema “Masuk Surga Sekeluarga” itu bertujuan menyiapkan mental keluarga selama menjalani ibadah di bulan puasa nanti.
BACA JUGA: Banyak Kader Terjerat Korupsi, Golkar Harus Dipimpin Orang Bersih
“Keluarga menjadi kunci persoalan yang selama ini melanda kita. Mari kembali kokohkan keluarga saat Ramadan, sampai kita punya cita-cita masuk surga sekeluarga,” kata KH Bachtiar Nasir (UBN) Pimpinan AQL Islamic Center dalam rilis resminya, Jumat (13/5).
Menurut Bachtiar Nasir, masyarakat harus disiapkan untuk menghadapi Ramadan. Ramadan itu tujuannya bukan hari raya saja, mudik atau konsumsi ekonomi tinggi.
BACA JUGA: Jokowi Dinilai Komitmen Bangun Wilayah Perbatasan
“Tetapi bagaimana kita dan keluarga bisa senantiasa lebih baik dari tahun ke tahun,” ujar UBN.
Di tengah kebobrokan moral saat ini, lanjutnya, maraknya pembohongan dan kebohongan publik, penghancuran kepribadian dan karakter anak-anak, komitmen kepada Allah SWT menjadi sangat penting.
BACA JUGA: Ini Kata Profesor Politik Buat Caketum Golkar
“Jangan sampai anak kita beriman di rumah, tetapi di luar ia kufur akibat pergaulan," sergahnya.
Masih menurut UBN, agar Indonesia menjadi negara luar biasa, yang diperlukan bukan sekadar menyambung tali silaturrahim tapi juga dari generasi ke generasi. Di samping menanamkan rasa takut kepada Allah SWT.
“Orang tua harus sering berkata kepada anak. Nak, takutlah kepada Allah ! Nak, ada Allah yang selalu mengawasi setiap gerak-gerik kita. Nak, malulah kepada Allah ! Allah adalah sebaik-baiknya teman dalam kondisi apapun. Taat dan takutlah kepada-Nya. Agar tidak banyak korupsi,” tambahnya.
Anak-anak harus diajari takut dan sabar dalam mencari keridhaan Tuhan. Sabar yang dimaksud adalah meninggalkan semua yang dilarang, dan perbuatan dosa, dengan menahan diri mereka untuk terjerumus ke dalamnya.
ia mengingatkan jangan sampai orang tua memojokkan salah satu anaknya ketika terjadi pertengkaran.
“Inilah sebuah kesalahan pola asuh, yang menyebabkan anak menjadi tidak nyaman di rumah. Sejak kecil orang tua harus mendidik bagaimana agar anak-anaknya mampu menghadapi kejahatan dan membalasnya dengan kebaikan,” tandasnya. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK: BAP Hanya Dibuka di Pengadilan
Redaktur : Tim Redaksi