jpnn.com - JAKARTA – Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj mengatakan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) belum menyentuh rakyat kecil. Padahal kebijakan tersebut dilahirkan untuk mempercepat pengentasan kemiskinan, dengan angka fantastis mencapai Rp 90 triliun setiap tahunnya.
“KUR itu ternyata enggak sampai ke bawah. Saya ke daerah tanya Toyib, Totok, Agus, Ujang, itu mereka mengaku enggak pernah menerima KUR. Eh enggak tahunya yang menerima itu H Hasan (pengusaha,red) dan lain-lain. Nilai kreditnya bisa Rp 25 juta,” ujar Said saat membuka Rembuk Nasional dan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) LPPNU, Jumat (15/4).
BACA JUGA: Bang Uchok Ungkap Penyebab Publik Benci Petugas Pajak
Menurut Said, masyarakat kecil mengaku kesulitan memperoleh bantuan KUR, karena syarat pinjaman harus dalam bilangan tertentu yang cukup besar. Padahal masyarakat hanya membutuhkan bantuan modal sekitar Rp 2-3 juta.
“Jadi program (KUR atau pun program-program kemasyarakatan lainnya,red) tak berhasil karena tak sinergi dengan NU. Kalau sinergi pasti terlaksana. Karena warga NU itu siap kerja sama. Orang baik semua, enggak ada pengemplang pajak. Petani itu kan menabung, tak pernah utang (ke bank, red)," ujarnya.
BACA JUGA: Setelah Perjanjian ini, Pasokan Gas PLN Diklaim Bakal Aman
Said berharap NU lewat Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LPPNU) ke depan, dapat berperan nyata membantu masyarakat. Terutama para petani, karena selama ini selalu identik dengan kemiskinan. Apalagi mayoritas petani merupakan warga NU.
“NU harus harus berpihak pada rakyat. Kita bisa dihormati, karena dekat dengan rakyat. Tunjukkan juga petani NU itu merupakan petani jujur,” ujar Said.(gir/jpnn)
BACA JUGA: Garuda Indonesia, Kini Punya 4 Direksi Baru
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gelontorkan Rp 7,7 Triliun untuk Tol Solo-Ngawi-Kertosono
Redaktur : Tim Redaksi