Pak Menkes Tolong, Daerah Zona Merah Kekurangan Stok Vaksin

Jumat, 06 Agustus 2021 – 11:30 WIB
Ilustrasi, vaksinasi vaksin COVID-19. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAWA TIMUR - Sejumlah kepala daerah yang berada di zona merah, melaporkan kekurangan stok vaksin. Salah satunya di Jawa Timur.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mendesak Kementerian Kesehatan (Kemenkes) segera mengirimkan vaksin Covid-19 ke Jawa Timur.

BACA JUGA: Disebut Maia Estianty Teman Duet Paling Kurang Profesional & Zonk, Pinkan Mambo Merespons Begini

Pasalnya, Jawa Timur mulai mengalami kekurangan stok vaksin untuk penyuntikan dosis kedua.

“Kami berharap akan mendapatkan dropping sebanyak mungkin, sesegera mungkin untuk bisa memenuhi dosis kedua sekaligus perluasan dosis pertama,” ucap Khofifah, Rabu (4/8).

BACA JUGA: Cegah Penyakit Diabetes dengan Rice Cooker Less Sugar UPUPIN

Distribusi vaksin covid-19 dari pusat ke daerah yang kurang lancar menyebabkan antrean untuk vaksinasi dosis kedua terjadi di beberapa tempat.

Sejumlah daerah juga terpaksa menunda pelaksanaan vaksinasi dosis kedua.

BACA JUGA: Massa Berdesakan Ingin Vaksin COVID-19, Formulir Bahkan Diperjualbelikan

Keluhan lambatnya pasokan vaksin juga dikeluhkan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Pria yang karib disapa Kang Emil ini berharap agar jatah vaksin dari Pemerintah Pusat ke daerah tidak diberikan secara ketengan.

Sehingga target imunitas komunal (herd immunity) bisa tercapai.

"Akibatnya yang disuntik pertama bertemu dengan orang yang disuntik sudah dua kali. Akhirnya tak tercapai, yang satu sudah mulai melemah antibodinya, yang satu baru mulai membangun antibodinya. Jadi tidak tercapai (herd immunity, red). Jadi statistiknya tercapai 70%, namun sebenarnya kumpulan orang tak setara antibodinya, herd immunity-nya tak tercapai," beber Kang Emil.

Kang Emil juga mendorong agar pemerintah mempertimbangkan opsi memberikan izin kepada masyarakat melaksanakan vaksinasi mandiri.

"Kalau ternyata vaksin mandiri ini mempercepat terjadinya herd immunity, saya sangat setuju. Yang paling penting manajemen penyuntikan mandiri tidak mengganggu jadwal di Puskesmas," seru Kang Emil.

Dihubungi terpisah, Bupati Pangandaran Jeje wiradinata membenarkan stok vaksin di Pangandaran sudah habis.

"Memang sudah habis, sudah tidak ada vaksin lagi. Sementara pendistribusian dari provinsi maupun pusat juga belum ada," kata Jeje.

Dia juga sudah melakukan berbagai upaya lain untuk mendapatkan pasokan vaksin.

Bahkan, Jeje sempat meminta bantuan tokoh masyarakat Pangandaran Susi Pujiastuti, dengan harapan jejaring yang dimiliki Susi di tingkat pusat bisa membantu mempercepat pasokan vaksin untuk Pangandaran.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
vaksinasi   Vaksin   stok vaksin   Kemenkes   Menkes   daerah  

Terpopuler