Pak Polisi, Tolong Amankan Pilkada Pasuruan dari Aksi Preman

Selasa, 24 November 2015 – 18:01 WIB
Anggota DPR dari Partai Golkar, M Misbakhun. Foto: Ricardo/JPNN.Com

jpnn.com - JAKARTA - Anggota DPR dari Partai Golkar, M Misbakhun mendesak kepolisian bersikap tegas atas aksi premanisme terhadap anak buahnya saat memasang spanduk kampanye anti-narkoba di Pasuruan, Jawa Timur, Minggu (22/11) malam. Menurutnya, suasana Pasuruan harus tetap kondusif jelang pemilihan wali kota pada 9 Desember nanti.

Anggota Komisi XI DPR itu mengatakan, anak buahnya di tim posko Rumah Aspirasi Misbakhun telah didatangi kelompok preman saat memasang spanduk ajakan jauhi narkoba di Kelurahan Petahunan, Kecamatan Gading Rejo, Kota Pasuruan. Menurutnya, jelas aneh ketika urusan spanduk kampanye antinarkoba dipersoalkan oleh kelompok preman.

BACA JUGA: Novanto: Indonesia dan Jepang Punya Peran Vital di ASEAN

“Saya prihatin dan mengutuk keras aksi premanisme yang terjadi di Kota Pasuruan. Dan saya meminta aparat kepolisian bertindak sigap untuk mengusut tuntas kasus tersebut,” ujarnya melalui layanan pesan singkat, Selasa (24/11).

Karenanya ia mendorong polisi bisa segera mengusut tuntas kasus itu. Ia juga meminta masyarakat Pasuruan tempatnya berasal tak terprovokasi oleh tindakan premanisme itu.

BACA JUGA: Ngeles Nih.. Gerindra Bilang Hanya Dukung, Bukan Bela Setya Novanto

“Pilkada sudah jadi agenda nasional. Janganlah agenda nasional itu ternodai oleh aksi kekerasan. Terlebih Pasuruan adalah Kota Santri,” ujar anggota DPR dari daerah pemilihan Jawa Timur II yang meliputi Probolinggo dan Pasuruan itu.

Sebelumnya, koordinator tim posko Rumah Aspirasi Misbakhun, Haji Malik mengatakan, anak buahnya pada Minggu (22/11) malam lalu saat memasang spanduk di Kelurahan Petahunan, Kecamatan Gading Rejo, Pasuruan tiba-tiba didatangi 30-an orang dengan sepeda motor sambil membawa pentungan dan pistol. “Mereka langsung menyerang kami,” kata Malik.

BACA JUGA: Pimpinan DPR Persoalkan Legal Standing Sudirman Said

Malik menyebut gerombolan motor yang tiba-tiba menyerang itu merupakan kelompok preman. Saat mendatangi lokasi pemasangan spanduk, kata Malik, kelompok preman itu langsung menebar ancaman. “Mereka mengancam kalau mau menang pilkada jangan begini caranya,” ujar Malik menirukan perkataan kelompok yang mengancamnya.

Di antara anak buah malik ada dua orang yang terluka hingga dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis. “Dahinya dipukul dengan gagang pistol,” ucapnya.

Spanduk dan baliho itu dipasang di sejumlah titik pasca-tertangkapnya anggota DPRD Pasuruan, Indra Iskandar di Surabaya karena pesta sabu-sabu bersama dua perempuan, belum lama ini. Indra yang juga politikus PKB, merupakan putra bekas wali kota Pasuruan, Hasani yang kini mencalonkan lagi di pilkada.(ara/JPNN)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Fadli Zon Sebut Laporan Sudirman Said Hanya Pepesan Kosong


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler