MAJALENGKA - Narta bin Amsor, warga kampung Cimuncang, Desa Anggrawati, Kecamatan Maja diringkus pihak Kepolisian Resor Majalengka, Minggu (13/1) dini hari. Pasalnya, pria berusia 56 tahun tersebut telah mencabuli keponakannya sendiri yang masih duduk di bangku kelas II SMP di Kecamatan Maja.
Ironisnya, anak baru gede (ABG) yang dicabuli pria yang juga sebagai ketua RT di kampung tersebut baru berusia 13 tahun, sebut saja Mawar (bukan nama sebenarnya, red).
Kapolres Majalengka AKBP Hj Lena Suhayati SIK MSi melalui Kasat Reskrim AKP H Dedi Budiana SH mengungkapkan, kasus pencabulan terungkap setelah ibu kandung korban, Anah mendapat laporan dari masyarakat setempat serta tetangganya. Masyarakat menyebutkan, kalau Mawar telah disetubuhi kakak ipar Anah.
Begitu mendapat laporan warga, Anah segera memintai keterangan anaknya. Mawar pun akhirnya membenarkan kalau dirinya sudah dua kali dicabuli Narta yang selama ini sangat dekat dengan korban.
Aksi bejat tersebut telah dilakukan sejak awal Desember lalu, tepatnya Rabu (5/12) malam, usai korban pulang mengaji. Sekitar pukul 20.00 WIB korban dicegat di perjalanan agar bersedia mampir ke rumah tersangka sambil dijanjikan akan diberikan uang senilai Rp50 ribu.
Korban pun bersedia mengikuti keinginan tersangka. Namun, setibanya di rumah, ternyata tersangka mengajak korban bersetubuh. "Selama ini sejak ibu korban pergi ke Saudi Arabia dan ayahnya Mulyaman bekerja sebagai kuli bangunan di Jakarta, korban tinggal bersama kakak kandungnya Sulaeman,” ungkapnya.
Aksi tersebut kembali dilakukan tersangka pertengahan Desember lalu tepatnya Kamis (13/12), juga sepulang korban mengaji. Tersangka kembali menjanjikan memberikan uang yang sama dan mengancam korban untuk tidak melaporkan aksi bejatnya itu. Saat melampiaskan nafsu bejatnya itu, istri tersangka, Juju Juariah masih berada di musala tempat Mawar mengaji.
Korban pun setiap kali usai dicabuli tersangka, tak pernah bicara pada siapapun. Korban selalu pulang ke rumah dan langsung masuk kamar.
Ayah kandung korban, Mulyaman mengaku, baru mengetahui anaknya digauli oleh tersangka pada Sabtu (12/1) kemarin. Karena dirinya baru pulang dari Jakarta.
“Saya tidak menduga kalau dia (Narta) sampai nekat berbuat bejat ke anak saya. Selama ini dia sangat dekat dengan anak saya, ternyata memang ada maunya. Saya saja diusir dari rumah, sebelum istri saya pulang dari Arab dan menyebut saya tidak baik,” tutur Mulyaman dengan nada kesal.
Dikatakan, selama ini Narta sangat dekat dengan anaknya. Bahkan ketika ibunya berada di Arab, ia seringkali ikut tiduran di rumahnya berdampingan dengan Mawar. Dia tidak menaruh curiga karena menduga, kedekatan tersebut antara anak dan bapak.
Sementara itu, tersangka mengaku, tertarik dengan keponakannya tersebut sejak lama. Lantaran korban kerap menggunakan celana pendek. (*)
Ironisnya, anak baru gede (ABG) yang dicabuli pria yang juga sebagai ketua RT di kampung tersebut baru berusia 13 tahun, sebut saja Mawar (bukan nama sebenarnya, red).
Kapolres Majalengka AKBP Hj Lena Suhayati SIK MSi melalui Kasat Reskrim AKP H Dedi Budiana SH mengungkapkan, kasus pencabulan terungkap setelah ibu kandung korban, Anah mendapat laporan dari masyarakat setempat serta tetangganya. Masyarakat menyebutkan, kalau Mawar telah disetubuhi kakak ipar Anah.
Begitu mendapat laporan warga, Anah segera memintai keterangan anaknya. Mawar pun akhirnya membenarkan kalau dirinya sudah dua kali dicabuli Narta yang selama ini sangat dekat dengan korban.
Aksi bejat tersebut telah dilakukan sejak awal Desember lalu, tepatnya Rabu (5/12) malam, usai korban pulang mengaji. Sekitar pukul 20.00 WIB korban dicegat di perjalanan agar bersedia mampir ke rumah tersangka sambil dijanjikan akan diberikan uang senilai Rp50 ribu.
Korban pun bersedia mengikuti keinginan tersangka. Namun, setibanya di rumah, ternyata tersangka mengajak korban bersetubuh. "Selama ini sejak ibu korban pergi ke Saudi Arabia dan ayahnya Mulyaman bekerja sebagai kuli bangunan di Jakarta, korban tinggal bersama kakak kandungnya Sulaeman,” ungkapnya.
Aksi tersebut kembali dilakukan tersangka pertengahan Desember lalu tepatnya Kamis (13/12), juga sepulang korban mengaji. Tersangka kembali menjanjikan memberikan uang yang sama dan mengancam korban untuk tidak melaporkan aksi bejatnya itu. Saat melampiaskan nafsu bejatnya itu, istri tersangka, Juju Juariah masih berada di musala tempat Mawar mengaji.
Korban pun setiap kali usai dicabuli tersangka, tak pernah bicara pada siapapun. Korban selalu pulang ke rumah dan langsung masuk kamar.
Ayah kandung korban, Mulyaman mengaku, baru mengetahui anaknya digauli oleh tersangka pada Sabtu (12/1) kemarin. Karena dirinya baru pulang dari Jakarta.
“Saya tidak menduga kalau dia (Narta) sampai nekat berbuat bejat ke anak saya. Selama ini dia sangat dekat dengan anak saya, ternyata memang ada maunya. Saya saja diusir dari rumah, sebelum istri saya pulang dari Arab dan menyebut saya tidak baik,” tutur Mulyaman dengan nada kesal.
Dikatakan, selama ini Narta sangat dekat dengan anaknya. Bahkan ketika ibunya berada di Arab, ia seringkali ikut tiduran di rumahnya berdampingan dengan Mawar. Dia tidak menaruh curiga karena menduga, kedekatan tersebut antara anak dan bapak.
Sementara itu, tersangka mengaku, tertarik dengan keponakannya tersebut sejak lama. Lantaran korban kerap menggunakan celana pendek. (*)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sembunyikan Kalung Curian di Botol Madu
Redaktur : Tim Redaksi