jpnn.com, MEDAN - Polisi masih terus mendalami keterlibatan tiga pelaku penyerangan Polda Sumut beberapa waktu lalu dengan kelompok radikal yang berafiliasi terhadap ISIS.
Apalagi, di dinding depan rumah Syawaludin terdapat logo bendera ISIS.
BACA JUGA: Soal Teror, Fadli Zon: Harus Ada Instrospeksi Kenapa Sasarannya Polisi
Kabar teranyar, keberadaan logo itu sebenarnya sudah sejak lama dibuat Syawaludin di rumahnya.
Bahkan, dikabarkan kepala lingkungan (kepling) dan lurah setempat telah berulang kali mengingatkan kepada Syawaludin agar menghilangkan logo tersebut. Lantaran, mempresentasikan dukungan terhadap kelompok radikal ISIS.
BACA JUGA: Teroris Lone Wolf Bersenjata Survival Knife Memang Sulit Dideteksi
Menurut Kepala Sub Bidang Penmas Humas Polda Sumut, AKBP MP Nainggolan, pihaknya sudah mengetahui keberadaan logo tersebut. Bahkan, telah mencurigai Syawaludin dan Ardial Ramadhana.
“Namun kita tidak bisa menangkap mereka karena masih belum ada tindakan teror yang dilakukannya,” kata MP Nainggolan, Selasa (4/7).
BACA JUGA: Teroris Lone Wolf Tetap Bermotif Menciptakan Ketakutan
Disebutkannya, masyarakat sekitar rumah Syawaludin dan aparat setempat sudah sering memperingatkan dia. Namun, tetap saja tak merespon dan malah mengacuhkan.
“Sudah berulang kali warga, kepling, Bhabinsa, dan Babinkamtibmas datang ke rumahnya. Akan tetapi, yang bersangkutan tetap tidak mau dengar,” sebut MP Nainggolan.
Untuk itu, sambung dia, saat ini masyarakat diharapkan dapat lebih proaktif lagi terhadap adanya orang yang mencurigakan. Segera laporkan kepada aparatur pemerintah setempat atau petugas kepolisian.
“Dengan adanya laporan, tentunya kita akan mengawasi pergerakannya. Sebab, saat ini belum ada regulasi tentang itu sehingga tidak dapat dilakukan penangkapan bibit terorisme. Makanya, polisi bertindak ketika ada perbuatan atau kejadia,” tukasnya. (fir)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Penyebar Hoaks Soal Teror di Mapolda Sumut Itu Ternyata Pegawai...
Redaktur & Reporter : Budi