Pak Sabam Semangati Kalangan Muda agar Cintai Pancasila

Minggu, 10 Juni 2018 – 06:36 WIB
Politikus senior PDI Perjuangan Sabam Sirait.

jpnn.com, JAKARTA - Politikus senior yang juga anggota MPR RI Sabam Sirait mengajak generasi muda agar bangga menjadi bagian dari Indonesia yang majemuk. Menurutnya, Pancasila telah merekatkan kemajemukan sehingga Indonesia bisa menjadi sebuah bangsa.

“Perbedaan itulah yang disatukan oleh Pancasila. Ingat, bersatu kita teguh bercerai kita runtuh,” ujar Sabam dalam acara sosialisasi Empat Pilar MPR di Gelanggang Olah Raga (GOR) Bintaro Permai, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Sabtu (9/6).

BACA JUGA: Indonesia Negara Hebat, Berbeda Tetap Harus Dekat

Karena itu senator dari DKI Jakarta itu mengajak semua pihak untuk menolak upaya segelintir pihak yang merongrong Pancasila. “Kita lawan karena kita kuat,” tegasnya di hadapan sekitar 200 warga yang hadir di sosialisasi itu.

Sejak kemerdekaan, lanjut Sabam, upaya-upaya merongrong Pancasila sudah terjadi. Namun, Pancasila sebagai ideologi tetap bisa bertahan hingga sekarang.

BACA JUGA: Wakil Ketua MPR Mahyudin: Keadilan Sosial Belum Tercapai


Anggota DPD RI Sabam Sirait (tengah) bersalaman dengan warga dalam acara sosialisasi Empat Pilar MPR di Pesanggrahan, Bintaro, Jakarta Selatan, Sabtu (9/6).

Sabam pun menegaskan, bangsa Indonesia tidak boleh takut dengan segelintir orang yang anti-Pancasila. Sebab, dia meyakini upaya merongrong Pancasila pada masa-masa mendatang akan selalu gagal.

BACA JUGA: Ultah saat Kunjungan Kerja, Mahyudin Berbagi dengan Santri

Tokoh pendiri Partai Demokrasi Indonesia (PDI) pada dekade 1970-an itu mengaku beruntung dilahirkan sebagai warga negara Indonesia. Sebab, Indonesia memiliki Pancasila yang menghargai kemerdekaan, kebebasan beragama dan pengamalannya.

“Rugi kalau tidak bangga sebagai warga negara Indonesia dan mengamalkan Pancasila sebagai ideologi bangsa. Pancasila itulah yang membuat bangsa ini jadi besar dan kuat,” kata tokoh kelahiran 13 Oktober 1936 itu.

Sabam menegaskan, penerapan Pancasila harus dimulai dari diri sendiri. Karena itu, Indonesia butuh banyak panutan dalam melaksanakan dan mengamalkan Pancasila.

“Tidak bisa hanya dengan kata-kata. Pemimpin harus hidup sesuai dengan Pancasila. Jangan ngomong Pancasila tetapi kerjaannya kapitalis. Jangan mau mengatakan kita Pancasila tetapi kita anti-kemanusian dengan turut menindas orang-orang lemah,” tandasnya.(jpg/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pujian Anak Buah Prabowo untuk Tradisi Baru dari Yudi Latif


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler