jpnn.com, CIKEAS - Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berkumpul dengan kedua anaknya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) serta sejumlah kader Demokrat, setelah mengantar jenazah sang istri Ani Yudhoyono ke tempat peristirahatan terakhir di TMPNU Kalibata, Jakarta Selatan, Minggu (3/6) kemarin.
Salah satu yang hadir ketika momen berkumpul itu yakni Sekretaris Jenderal Demokrat Hinca Panjaitan. Menurut dia, momen berkumpul itu dilakukan di rumah kediaman SBY, Puri Cikeas, Jawa Barat.
BACA JUGA: Prabowo Subianto Akan Bertakziah ke Rumah SBY
Hinca mengatakan, banyak hal diperbincangkan saat SBY dengan kedua anaknya dan kader Demokrat berkumpul. Satu hal yang diperbincangkan yakni kemungkinan SBY untuk menetap sementara di Puri Cikeas, Jawa Barat.
"Beliau menata hati, sampai mungkin satu minggu di Cikeas, nanti kemudian di Kuningan," ungkap dia ditemui di Puri Cikeas, Jawa Barat, Senin (3/6) ini.
BACA JUGA: Anisa Pohan: Ya Allah Maafkan Hamba
(Baca: Prabowo Subianto Akan Bertakziah ke Rumah SBY)
Namun, saat perbincangan mulai menyinggung tentang Ani Yudhoyono, raut kesedihan terlihat dari wajah SBY. Bahkan, SBY tidak mampu menahan air mata saat membicarakan Bu Ani. "Beliau masih perlu menata, dan kalau sudah bicara Ibu Ani, kami cerita begitu, masih menangis beliau," ucap dia.
BACA JUGA: Kenangan Bang Ruhut tentang Bu Ani
Melihat SBY menangis, kader Demokrat yang hadir saat momen berkumpul, berusaha menghibur. Menurut Hinca, kader Demokrat beserta AHY dan Ibas, merasa tidak kuasa melihat SBY terus terlarut dalam kesedihan.
"Kami mencoba menghibur, selain Mas Ibas ada, Mas AHY ada, kami bersama-sama berbincang, menghibur beliau, sekitar jam 23.45 WIB malam kemarin, kami bubaran, kami bilang Pak SBY untuk istirahat dulu," ucap Hinca.
Berdasarkan pantauan, ratusan karangan bunga terpasang di area tempat tinggal SBY, Puri Cikeas, Jawa Barat, Senin ini. Karangan bunga itu, berisikan tentang ucapan duka atas wafatnya istri SBY yakni Ani Yudhoyono. (mg10/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Profesor Firmanzah: Ibu Ani Yudhoyono Sosok yang Mengayomi
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan