jpnn.com, JAKARTA - Pernyataan Kapolri Jenderal Tito Karnavian yang hendak pensiun dini dari jabatannya menuai kontroversi. Apalagi karier polisi kelahiran Palembang yang melesat itu juga tak diduga-duga.
Menurut Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane, naiknya Tito sebagai Kapolri memang menunjukkan kariernya sangat fantastis. Alumnus Akademi Kepolisian (Akpol) 1987 itu bahkan melompati lima angkatan di atasnya.
BACA JUGA: Sepertinya Masih Sulit Cari Calon Kapolri Sekaliber Pak Tito
"Dia melewati lima angkatan dan jadi Kapolri pun belum setahun. Karenanya sangat sulit untuk menganalisis bahwa Tito akan meninggalkan posisi Kapolri dan sulit juga untuk memprediksi," kata Neta seperti diberitakan JawaPos.com, Selasa (11/7).
Neta menambahkan, sepertinya tak mungkin jika saat ini membahas pergantian Kapolri. "Paling cepat pergantian terjadi bersamaan penyusunan kabinet baru dalam pemerintahan baru hasil pilpres 2019," sambung dia.
BACA JUGA: Pak Tito Mau Jadi Kapolri, Mestinya Sudah Siap dengan Risiko Jabatan
Bahkan, Neta menilai Tito merupakan figur yang dibutuhkan Polri hingga 2022 mendatang. Tujuannya agar Tito sebagai Kapolri bisa memperbaiki internal Korps Bhayangkara itu secara signifikan, sekaligus meletakkan dasar-dasar yang kuat untuk profesionalitas Polri.
"Sehingga penggantinya tinggal meneruskan. Masalahnya jika Tito menjabat hingga 2022 mungkin akan terjadi kejenuhan bagi pribadi Tito," lanjut dia.
BACA JUGA: Anak Buah Prabowo pun Heran soal Pak Tito Pengin Pensiun Dini
Hanya saja, Neta enggan bersepekulasi soal alasan Tito melontarkan pernyataannya tentang pensiun dini. "Kecuali Presiden Joko Widodo meminta Tito masuk ke dalam kabinet," pungkas Neta.(elf/JPG)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Setelah Pensiun, Tito Karnavian Ogah Terjun ke Politik
Redaktur : Tim Redaksi