jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Wenny Warouw mengaku heran mendengar pernyataan Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Tito Karnavian yang menyatakan akan pensiun dini dari jabatannya.
Politikus Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) itu mengatakan, mungkin saja Tito punya pemikiran lain sehingga memutuskan akan pensiun lebih awal dari seharusnya pada 2022.
BACA JUGA: Setelah Pensiun, Tito Karnavian Ogah Terjun ke Politik
"Sebagai adikku di dalam akademi (Akademi Kepolisian) saya melihat tentu dia punya pemikiran lain," kata jebolan Akpol 1973 itu di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (11/7).
Namun, Wenny menegaskas bahwa bagi kalangan Polri, kata-kata pensiun dini yang dikeluarkan Tito itu kurang menarik. "Bayangkan dia Kapolri ngomong seperti itu. Sedangkan Kapolda saja kalau bisa diperpanjang sepulih tahun," tuturnya.
BACA JUGA: Jenderal Tito Karnavian Pengin Pensiun Dini, Serius!
Wenny pun mengatakan, selama 35 tahun mengabdi di Korps Bhayangkara, baru kali ini mendengar pucuk pimpinan Polri ingin pensiun dini. "Saya baru sekarang mendengar sejak 35 tahun di kepolisian ada kapolri mau pensiun dini. Bagaimana ini?" katanya.
Karenanya mantan Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Badan Reserse Kriminal (Direksus Bareskrim) Polri itu jika bertemu Tito akan langsung bertanya soal maksud pensiun dini.
BACA JUGA: Tito: Pelaku Teror di Buahbatu Ingin Tebus Dosa
"Saya masih mikir-mikir apa candaan sama dia (kalau bertemu, red). Kamu low profile dan Pak Jokowi (Presiden Joko Widodo) pintar bisa menerka orang ini hebat bisa dijadikan apa ke depan," kata Wenny sambil tersenyum.
Saat ditanya apakah ada kemungkinan Tito akan menjadi menteri atau ikut kontestasi Pemilu Presiden 2019, Wenny menyatakan hal itu sah-sah saja. "Boleh, boleh, tidak ada masalah. Saya pikir itu, beri tahu dia," katanya sembari ketawa.
Dia tidak yakin Tito memilih pensiun karena tekanan pekerjaan yang berat. Menurut dia, Tito merupakan polisi hebat yang sudah biasa menghadapi tekanan.
"Mau seribu tekanan, pasti bisa diatasi. Dia hebat, low profile dan ada strategi hebat dia susun," katanya.
Dia pun menolak alasan jika Tito terlalu muda ditunjuk sebagai Kapolri sehingga terbebani dan memilih pensiun dini. "Kalau muda tidak, nyatanya semua bisa atasi," kata anak buah Prabowo Subianto di Gerindra itu.(boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Diguyur Rp 84 Triliun, Kapolri: Terima Kasih Pak Jokowi
Redaktur : Tim Redaksi