Pak Tito Yakin Banget Indonesia Bisa Jadi Negara Superpower

Senin, 14 Agustus 2017 – 15:38 WIB
Kapolri Jenderal Tito Karnavian dalam simposium nasional bertema 'Bangkit Bergerak, Pemuda Indonesia Majukan Bangsa' yang digelar Taruna Merah Putih (TMP) di Jakarta, Senin (14/8). Foto: RMOL/JPG

jpnn.com, JAKARTA - Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyatakan bahwa Indonesia memiliki potensi yang sangat besar menjadi negara adi daya atau superpower. Menurutnya, Indonesia memiliki seluruh syarat untuk menjadi negara adidaya.

Berbicara ada simposium nasional yang digelar DPP Taruna Merah Putih (TMP) di Balai Kartini, Jakarta, Senin (14/8), Tito mengatakan bahwa syarat untuk menjadi negara superpower adalah sumber daya manusia (SDM) yang sangat besar, kaya sumber daya alam (SDA), serta wilayah yang sangat luas. “Tidak semua negara memiliki potensi selengkap Indonesia,” ujarnya.

BACA JUGA: Hasto Puji Konsistensi TMP Mencetak Kader PDIP

Simposium nasional bertema Bangkit Bergerak, Pemuda Indonesia Majukan Bangsa itu juga menghadirkan sejumlah nama kondang sebagai pembicara. Antara lain Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, Kepala Unit Kerja Presiden Pemantapan Ideologi Pancasila (UKP-PIP) Yudi Latif, serta Direktur The Wahid Institute Yenny Wahid.

Lebih lanjut Tito menjelaskan, hanya lima negara yang memiliki potensi untuk menjadi negara adidaya. Yakni Tiongkok, India, Amerika, Rusia dan Indonesia.

BACA JUGA: Kunjungi Papua, Kapolri Fokus soal Pilkada

Karena itu Tito meminta seluruh masyarakat Indonesia untuk bersyukur karena memiliki potensi menjadi negara adidaya. Namun, untuk menjadi negara adidaya memang membutuhkan konsolidasi internal dengan memperkuat rasa persatuan dan kesatuan bangsa.

“Tidak ada lagi cakar-cakaran di dalam, saling berkompetisi negatif apalagi primordialisme semakin kuat. Kita adalah satu bangsa seperti yang telah dimaklumatkan dalam Sumpah Pemuda,” katannya.

BACA JUGA: Fadli Zon: Pak Tito Mau jadi Cawapres, ya Silakan

Selain itu, seluruh anak bangsa harus mampu membuat terobosan dan inovasi dalam bidang sains dan teknologi. Pasalnya, bangsa yang tidak mampu berinovasi akan makin tertinggal.

Secara khusus Tito juga memuju simposium yang digelar TMP. Sebab, simposium itu mampu mengumpulkan elemen mahasiswa dan pemuda yang merupakan modal penting dalam mendorong kemajuan bangsa.

“Bangsa ini lahir karena  peran pemuda dan mahasiwa. Mereka inisator terbentuknya negara ini,” katanya. 

Acara itu dihadiri berbagai pimpinan organisasi organisasi kemasyarakatan pemuda (OKP). Antara lain GMKI, KAMMI, PMKRI, HMI, IMM, GMNI, Hikmahbudhi, KMHDI, Pemuda Muhammadiyah, GP Ansor KNPI dan lain-lain.

Acara juga dihadiri organisasi sayap PDI Perjuangan seperti Repdem, Banteng Muda Indonesia dan Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi). Organisasi sayap partai lain pun ikut hadir dia acara itu, yakni Sapma Hanura, Matara PAN, AMPG dan Garda Nasdem.

Bahkan, perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Jakarta juga diundang hadir. TMP juga mengundang para ketua OSIS dari berbagai sekolah.

Sedangkan Ketua Umum TMP Maruarar Sirait dalam kata sambutannya mengatakan, organisasinya akan selalu siap berdiri paling depan dalam membela Pancasila. Menurutnya, simposium itu juga dalam rangka mengimplementasikan Pancasila di berbagai bidang.

"Kami ingin membumikan terus Pancasila di Indonesia. Dalam bidang ekonomi misalnya, kami mau aturan-aturan perekonomian yang berpihak pada rakyat kecil. Kesenjangan tak boleh diatasi dengan radikalisme, melainkan harus diatasi dengan pemerataan," ungkap Maruarar.(ysa/rmol/jpg)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bagaimana Kalau Kang Dedi Berpasangan dengan Bang Ara?


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler