Pakai 10 Wasit Jebolan ISL

Jumat, 04 April 2014 – 06:19 WIB

JAKARTA - Komite Wasit PSSI sudah menentukan pilihan pengadil untuk memimpin laga-laga di kompetisi Divisi Utama 2014. Setidaknya ada 200 wasit dan asisten wasit dipersiapkan untuk kompetisi kasta kedua nasional itu. Menariknya, dari nama sebanyak itu, ada 10 wasit jebolan dari kompetisi Indonesia Super League (ISL).
     
Berdasarkan data yang diberikan Komite Wasit kepada Jawa Pos, dari nama-nama wasit eks ISL itu ada yang pernah tersangkut persoalan. Bahkan ada juga yang sempat terkena sanksi Komite Wasit. Sebut saja wasit Muhaimin yang pernah dijotos Peter Rumaropen kala laga antara Pelita Bandung Raya (PBR) kontra Persiwa Wamena musim lalu.

Bukan hanya yang bermasalah, ada juga beberapa wasit yang mempunyai prestasi bagus dengan mengantongi lisensi dari federasi sepak bola dunia FIFA. Dua orang wasit Divisi Utama musim ini yang memiliki lisensi dari FIFA itu adalah Retu Slamet Wijaya dan Agus Fauzan Arifin. (Untuk data selengkapnya lihat di grafis)
     
Dengan segala kelebihan dan kekurangannya, Komite Wasit pun memberikan kepercayaan pada 10 wasit tersebut untuk kembali bertugas. Salah satu keunggulan yang bisa membedakan mereka dengan wasit lainnya adalah pengalaman. Dan itulah yang dijadikan nilai plus untuk menugaskan mereka di Divisi Utama.
     
"Sudah pasti mereka punya nilai plus di antar wasit-wasit lainnya karena berpengalaman di level kompetisi tertinggi. Di Divisi Utama musim ini bukan tidak mungkin akan menjadi momentum bagi mereka supaya bisa dipromosikan kembali ke ISL, itu tidak mustahil. Kalau bagus, mereka akan kami naikkan lagi," ujar anggota Komite Wasit PSSI, Jimmy Napitupulu, kemarin (3/4)
    
Jimmy menyadari kesepuluh nama wasit mantan ISL yang dimasukkan ke formasi Divisi Utama musim ini tidak luput dari kontroversi. Mulai dari banyaknya keluhan dari tim tamu ketika wasit itu memimpin, sampai dengan protes berlanjut tendangan atau pukulan dari pemain dan ofisial klub.
         
Makanya, musim ini Jimmy meminta semua wasit termasuk sepuluh jebolan ISL itu supaya tidak asal-asalan dalam memimpin laga. "Karena mereka kan sudah tahu sanksinya seperti apa. Kalau memang tidak bagus, ya akan kami sanksi. Kami tekankan kepada semua wasit, jangan membuat kesalahan sekecil apapun saat memimpin sebuah pertandingan," bebernya.

BACA JUGA: Perserang Masuk Grup Maut

Lebih lanjut, evaluasi tetap dilakukan Komite Wasit untuk wasit-wasit yang sudah bertugas. Jika di ISL evaluasi dilakukan setiap dua pekan sekali, maka untuk Divisi Utama ini berbeda. Jumlah pertandingan yang membludak membuat badan yang diketuai Robertho Rouw tersebut tidak bisa melakukan evaluasi tepat waktu.
     
"Semuanya tergantung dari operator penyelenggara kompetisi, dalam hal ini PT Liga Indonesia (PT LI, Red). Kalau mereka bisa menyediakan rekaman semua pertandingan per pekannya, maka kami bisa lebih mudah untuk mengevaluasinya begitu ada klub yang merasa dirugikan wasit," tandasnya. (ren/ko)


Sepuluh Jebolan ISL:
1. Muhaimin (Blitar)
2. Saharuddin (Maros)
3. Adi Riyanto (Kendal)
4. Mardi (Purwokerto)
5. Masril (Batam)
6. Retu Slamet Wijaya (Surabaya)
7. Agus Fauzan Arifin (Sleman)
8. Suwandi (Malang)
9. Kuspriyanto (Bogor)
10. Sapari (Bandung)

BACA JUGA: Ganda Putri Tanpa Wakil Lagi

 

BACA JUGA: April ke Perempat Final, Hayom Terjungkal

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tidak Takut Tsunami, Persib Latihan Fisik di Pantai


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler