Seorang mantan pegawai negeri di Canberra, yang menggunakan kartu kredit dinasnya tujuh kali dalam semalam di rumah bordil, akhirnya dihukum atas dakwaan penipuan dan didenda $ 2550 (atau sekitar Rp 26 juta).

Pria berusia 55 tahun ini akhirnya mengundurkan diri sebagai PNS setelah tindakannya itu terungkap.

BACA JUGA: Penonton Australia Sudah Bisa Beli Tiket Olimpiade Rio 2016

Sang mantan PNS ini menggunakan kartu kredit tujuh kali dalam semalam pada bulan Maret 2013.


Dalam persidangan terungkap bahwa pria itu awalnya mengatakan kepada sang atasan, ia secara tak sengaja menggunakan kartu yang salah.

BACA JUGA: Aliran Lava di Iceland Membentuk Sungai Merah

Total nilai transaksinya adalah 2355 dolar (atau sekitar Rp 24 juta).

Ia kemudian mengaku bersalah atas satu tuduhan penipuan kepada Pengadilan Negeri di Canberra.

BACA JUGA: Mahasiswa RI di Melbourne Bikin Proyek Sosial Untuk Indonesia

Dalam persidangan terungkap bahwa pria itu awalnya mengatakan kepada sang atasan, ia secara tak sengaja menggunakan kartu yang salah dan kemudian menawarkan diri untuk membayar kembali nominal yang dipakai dalam kartu itu.

Sebuah upaya untuk mendapatkan kembali uang itu tak berhasil, meskipun si pelaku kini telah melunasi kartunya ke tempat ia bekerja.

Dalam surat pengunduran diri yang dibaca di persidangan, sang mantan PNS itu meminta maaf.

"Maaf, saya kehilangan fokus dan membiarkan semua orang kecewa," ujarnya.

Pengacaranya, Helen Hayunga, mengatakan kepada pengadilan, kliennya menderita masalah kesehatan jangka panjang yang signifikan, dan sekarang memerlukan dialisis empat kali sehari di rumah.

Helen juga mengatakan kepada pengadilan, kliennya menderita depresi dan bahwa ia selama ini telah berkelakuan baik.

"Itu terjadi begitu saja, tak seperti kepribadiannya dan dilakukan saat menghadapi kondisi kesehatannya yang memburuk. Itu tak direncanakan sebelumnya," tutur sang pengacara.

Jaksa Kathryn Haigh mengatakan kepada pengadilan, kondisinya harus seimbang terhadap pelanggaran kepercayaan yang dilakukan pria paruh baya itu.

"Ia menyadari ketentuannya. Ia tahu kartu itu bukan untuk penggunaan pribadi," kemuka sang jaksa.

Kepala Hakim, Lorraine Walker, akhirnya setuju dengan argument jaksa.

"Seperti yang dikatakan jaksa, ini adalah pelanggaran kepercayaan yang signifikan," katanya.

Tapi ia mengakui bahwa sang pelaku telah menunjukkan penyesalan, dan bahwa kejahatan itu hanya dilakukan dalam periode 24 jam.

Ia didenda dan diwajibkan untuk berkelakuan baik selama 12-bulan.

BACA ARTIKEL LAINNYA... 5 Mitos di Seputar Anzac Sebagai Identitas Nasional Australi

Berita Terkait