Pakar Berharap Pemimpin Selanjutnya Bukan Sosok yang Cacat HAM

Sabtu, 09 Desember 2023 – 22:06 WIB
Pakar politik Ikrar Nusa Bhakti di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (9/12). Dokumen ASDI

jpnn.com, JAKARTA - Pakar politik Ikrar Nusa Bhakti berharap pemimpin Indonesia terpilih dalam kontestasi Pilpres 2024 RI bukan sosok yang punya dosa malu di sektor hak asasi manusia (HAM).

Ikrar berbicara demikian saat berorasi dalam Panggung Rakyat yang digelar oleh Aliansi Selamatkan Demokrasi Indonesia (ASDI) di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (9/12).

BACA JUGA: Spanduk Penyelesaian HAM Jadi Primadona Pengunjung Panggung Rakyat

"Mudah-mudahan pemimpin bangsa kita bukan yang pernah melanggar HAM," kata pria bergelar profesor itu dalam orasinya, Sabtu.

Ikrar juga berharap pemimpin terpilih dalam kontestasi Pilpres 2024 RI ialah sosok yang punya semangat memberantas korupsi.

BACA JUGA: Keras! Usman Hamid Anggap Demokrasi Indonesia Mengalami Kemunduran di Era Jokowi

Jangan juga keluarga dari pemimpin yang berupaya untuk mencegah penindakan korupsi berlangsung di negeri ini,” ujar alumnus Universitas Indonesia itu.

Ikrar juga meminta masyarakat bisa cermat dalam memilih Presiden dan Wakil Presiden RI ke depan agar bangsa bisa menjadi negara yang diperhitungkan di dunia.

BACA JUGA: SMRC: Isu HAM Penting untuk Pertarungan Prabowo Vs Ganjar, Pilpres Bakal 2 Putaran

“Jangan mau tangan di bawah terus kita yang harus menentukan kemana arah negeri ini supaya 2045 ini kita bisa menjadi bangsa yang besar,” tuturnya. 

Ikrar mengatakan masyarakat harus mencermati setiap program yang ditawarkan kandidat pada Pilpres 2024.

Utamanya, kata dia, rakyat bisa memilih kandidat yang berpihak pada pemenuhan akses pendidikan di semua jenjang. 

“SDM kita juga bagus dan kemudian biaya sekolah dari SD sampai SMA itu gratis dan mudah-mudahan untuk perguruan tinggi negeri juga bisa dimurahkan, kenapa demikian? Sebab, kita tahu untuk masuk perguruan tinggi negeri mahalnya naudzubillah min dzalik," katannya. (ast/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler