jpnn.com - JAKARTA – Aksi peretasan data menjadi perbincangan hangat belakangan ini. Salah satunya dugaan peretasan data yang diklaim dilakukan oleh hacker Bjorka, dan diunggah melalui akun @bjorkanism di Twitter baru-baru ini.
Merespons persoalan ini, pakat IT Ahmad Faizun yang gencar mendorong benteng nasional berupa internet mandiri guna melindungi data masyarakat tanah air, secara gamblang membeberkan adanya dua profesi yang mencuat di dalam dunia maya, yaitu ahli cyber security dan elite hacker.
BACA JUGA: Ahli Cyber Security atau Elite Hacker? Begini Penjelasan Pakar IT
Menurut Ahmad Faizun, perbedaan antara ahli cyber security dan elite hacker sangat jelas.
Dia menjelaskan ahli keamanan siber (cyber security) atau topi putih (white hat) mempunyai kemampuan sangat hebat dalam keamanan informasi. Mereka melakukan kajian atau asesmen terhadap keamanan informasi.
BACA JUGA: Memaknai Kemerdekaan, Pakar IT Ini Mendorong Pengembangan Teknologi dan Kemandirian Internet
Tujuannya untuk meningkatkan keamanan informasi suatu organisasi.
Menurut dia, ahli keamanan informasi adalah orang-orang yang memiliki sertifikasi dengan judul CEH (Certified Ethical Hacking, GIAC Certified Penetration Tester (GPEN), GIAC Web Application Penetration Tester (GWAPT).
BACA JUGA: Identitas Bjorka Masih Misterius, Denny Darko Meramal Begini
Kemudian, GIAC Exploit Researcher and Advanced Penetration Tester (GXPN), ECCouncil Certified Ethical Hacker (CEH), EC-Council Licensed Penetration Tester — Master (LPT), Certified Penetration Tester (CPT), CompTIA PenTest+, dan Offensive Security Certified Professional (OSCP).
Faizun menjelaskan elite hacker merupakan julukan atau profesi bagi orang-orang berbakat dalam komunitas underground computer.
“Elite hacker diakui juga oleh kolega siber mereka atas bakat peretasan spesial yang dimiliki,” kata Ahmad Faizun, Sabtu (17/9).
Faizun mengatakan akhir-akhir ini label elite telah meluas, artinya tidak hanya ke penguji batasan virtual, tetapi juga pendeteksi sabotase siber.
“Berbeda dengan defisini cracker (perusak), elite hacker dengan sengaja menghindari perusakan informasi atau merusak computer system yang telah mereka eksploitasi,” ungkapnya.
Sekadar diketahui, bagi pencinta IT, nama Ahmad Faizun dikenal sebagai salah seorang ahli keamanan siber Indonesia.
Kiprah Faizun di dunia IT berawal dari kegiatannya menguji kelemahan dari perangkat lunak di gawai.
Dalam perjalanannya, pria kelahiran Cilacap, Jawa Tengah, 30 Januari 1987, yang akrab disapa Faiz ini telah mengembangkan banyak aplikasi dengan fitur khusus keamanan informasi yang bermanfaat di kelas dunia dan telah dijual ke mancanegara.
Faiz juga banyak terlibat di dalam pengembangan aplikasi berbasis mobile baik IOS maupun Android, khususnya di sisi keamanan informasi dan teknologi enkripsi.
Enggan menyebutkan nama karena menyangkut etika, berbagai aplikasi-aplikasi buatan Faiz telah di-download lebih dari 100 juta orang dan diakuisisi oleh perusahaan multinasional untuk dikembangkan lebih lanjut.
Saat ini, Faiz memiliki karya-karya terobosan di bidang keamanan informasi, baik teknik serang maupun defense (pertahanan) dari para hacker dan penyerang (attacker) sistem keamanan informasi di tingkat nasional dan global.
Sebagai seorang penasihat keamanan informasi, Faiz juga sering diminta pendapat dan keahliannya oleh para petinggi pemerintah, organisasi masyarakat dan petugas penegak hukum di area anti-money laundering yang berbasis digital.
Faiz juga berbagi pengetahuannya di bidang zero day exploits di web gelap, dan memiliki karya-karya di bidang akuisisi data melalui aplikasi berbasis web, modifikasi data, pengambilalihan akses jarak jauh, dan lainnya. F
aiz selaku pemerhati, pelopor, dan innovator di bidang keamanan informasi kerap menjadi pembicara online. Faiz dengan kompetensinya yang dimilikinya kerap dikutip media sebagai narasumber dalam bidang keamanan siber. (boy/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi