jpnn.com, JAKARTA - Pakar informatika sekaligus Pengurus Pusat Badan Kejuruan Informatika - Persatuan Insinyur Indonesia, Ginanjar Wiro Sasmito menyoroti tantangan keamanan data di era digital saat ini.
Menurutnya, di era digital, akses informasi memegang peranan yang sangat besar dalam menentukan kemajuan suatu bangsa. Oleh sebab itu, keamanan data menjadi isu utama yang harus dihadapi oleh setiap negara.
BACA JUGA: Ini Langkah Strategis BRI dalam Menjaga Keamanan Data dan Dana Nasabah
Dia menilai data kini menjadi sebuah aset strategis yang sangat berharga, bahkan saat ini khalayak pun meyakini bahwa istilah Data is The New Gold.
Keamanan data memiliki dampak yang signifikan terhadap marwah atau kehormatan suatu bangsa, karena akan mempengaruhi kedaulatan digital, kepercayaan warga negara, reputasi di tingkat internasional, ekonomi maupun daya saing, serta pengaruh atau intervensi asing yang semakin kuat.
BACA JUGA: BRI Memperkuat Benteng Digital, Keamanan Data dan Dana Nasabah jadi Prioritas Utama
"Ketika data nasional terancam atau disalahgunakan, dampaknya tidak hanya berujung pada kerugian ekonomi dan sosial, tetapi juga merusak kedaulatan, stabilitas, dan martabat atau muruah bangsa itu sendiri," ungkap Ginanjar Wiro Sasmito dalam keterangan resmi, Jumat (27/9).
Wakil Direktur IV Politeknik Harapan Bersama itu menjelaskan, keamanan data mencakup perlindungan informasi dari ancaman, baik itu kebocoran, peretasan, pencurian, atau sabotase.
BACA JUGA: Jaga Keamanan Data Nasabah, Ini Strategi BRI Melawan Serangan Siber
Data nasional terdiri dari berbagai jenis informasi strategis, termasuk data warga negara, infrastruktur penting, militer, ekonomi, hingga sistem kesehatan.
"Menjaga keamanan data tidak hanya sekedar melindungi privasi individu, tetapi juga melindungi keselamatan nasional secara menyeluruh," jelasnya.
Ginanjar Wiro Sasmito berpendapat bahwa negara-negara di seluruh dunia saat ini dihadapkan pada tantangan besar dalam menjaga keamanan data dari ancaman dunia maya yang terus berkembang.
Beberapa tantangan di antaranya, serangan siber, peretasan sistem, serta pencurian data oleh aktor negara maupun non-aktor negara merupakan ancaman nyata yang dapat merusak tatanan dan marwah suatu bangsa.
Dalam konteks kenegaraan, prioritas keamanan data menjadi suatu hal yang sangat penting dikarenakan untuk melindungi infrastruktur kritis.
Antara lain, jaringan energi, air, dan telekomunikasi, menjaga stabilitas politik dan keamanan nasional (data militer, intelijen, maupun pertahanan), melakukan perlindungan data warga negara, serta membentengi aktivitas ekonomi digital.
"Kegagalan negara dalam menjaga keamanan data dapat berdampak pada, hilangnya kedaulatan digital, keterlibatan pengaruh asing yang semakin jauh, merusak kepercayaan publik, dan dapat memperburuk citra negara di kancah internasional," tambahnya.
Menurut Ginanjar Wiro Sasmito, demi menjaga muruah dan kedaulatan bangsa di era digital, negara harus menerapkan strategi keamanan data yang komprehensif.
Sejumlah langkah penting yang dapat dioptimalkan di antaranya, Pengembangan Infrastruktur Keamanan Siber, Regulasi Perlindungan Data, Pendidikan dan Kesadaran Publik, serta Kerja sama Internasional.
Ancaman keamanan siber bersifat global, sehingga diperlukan kerja sama internasional untuk memerangi kejahatan siber. Negara-negara harus bekerja sama dalam bertukar informasi, teknologi, dan strategi untuk memperkuat pertahanan siber global. (ded/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi