Pakar Maritim Optimistis Tersus LNG Sidakarya Akan Hilangkan Kantong-Kantong Kumuh

Senin, 12 Juni 2023 – 10:59 WIB
Rencana pembangunan tersus LNG yang dinilai akan memberikan manfaat dalam penataan kawasan. Foto dok. KS

jpnn.com, JAKARTA - Pakar Maritim Ketut Sudiarta mendorong pembangunan terminal khusus (tersus) Liquified Natural Gas (LNG).

Dia menilai pembangunan tersus LNG ini  akan memberikan manfaat dalam penataan kawasan di empat wilayah, yaitu Pantai Sidakarya, Intaran, Serangan, dan Sesetan.

BACA JUGA: Pakar Maritim Sebut Kawasan Sidakarya Paling Ideal Dibangun Tersus LNG

Sebab, kata Doktor Manajemen Perairan IPB Bogor ini, pembangunan tersus LNG akan memberikan material yang menunjang penataan wilayah pesisir selatan Bali tersebut.

“Kalau tidak jalan LNG-nya itu, tidak ada material untuk penataan pantai pesisir di sana, karena material untuk penataan pantainya nanti diperoleh dari pengerukan alur itu,” kata Ketut dalam keterangannya dikutip Senin (12/6).

BACA JUGA: Pemerintah Diminta Nasionalisasi Tangguh LNG Teluk Bintuni, Tolong Jangan Diabaikan

Menurut Ketut penataan wilayah di sekitar pembangunan LNG itu menjadi sangat penting dilakukan. Sebab, Sidakarya yang merupakan lokasi rencana pembangunan LNG tersebut, saat ini telah menjadi kantong-kantong kumuh.

Dia melanjutkan kawasan itu (lokasi rencana tersus), satu-satunya yang menjadi kantong-kantong kumuh. Baik dari kumuh lingkungan maupun dari identitas yang tidak tertata sehingga penataan itu sangat urgen.

BACA JUGA: Soroti CSR LNG Tangguh di Papua Barat, Senator Filep Bilang Begini, Tegas

Beberapa wilayah di sekitar Sidakarya juga sudah mulai dilakukan penataan.

“Karena penataan kawasan itu terpadu. Jadi, urgensinya kan pantai-pantai lain sudah ditata itu," ujar dosen Ilmu Kelautan Universitas Warmadewa Denpasar itu.

Dia mencontohkan, di sekitar (Pulau) Serangan, (PT) BTID (Bali Turtle Island Development), Pantai Sanur. Sebelah timurnya, di Pantai Jimbaran juga ditata oleh Badung.

Oleh karena penataan kawasan secara terpadu, maka kata Ketut, harus dilakukan secara keseluruhan dan saling terintegrasi dengan wilayah-wilayah lainnya.

“Harus ditata secara keseluruhan dan kawasan itu juga apple to apple dengan kawasan lainnya,” ujarnya.

Lebih lanjut dikatakan proyek tersus LNG Sidakarya yang melewati empat desa adat ini akan terintegrasi dengan penataan Pelabuhan Serangan, Pantai Intaran, serta revitalisasi Pantai Sidakarya.

Pantai Intaran yang dilalui sungai akan dinormalisasi sehingga menjadi solusi banjir dari Renon Denpasar. Selain itu, penataan pantai ini juga akan mempermudah akses warga Sidakarya melakukan upacara Melasti yang nantinya bisa dilakukan di pantai sendiri.

“Misalnya, tempat-tempat (upacara) Melasti Desa Sidakarya. Itu sangat urgen memiliki pantai untuk Melasti dan juga normalisasi alur sungainya supaya pengurangan banjir di Desa Sidakarya," ucapnya.

Begitu juga Sesetan itu, bagaimana mengoptimalkan keberadaan Dermaga Segara Kodang yang ada itu supaya juga berfungsi untuk menumbuhkan ekonomi lokal.

Sementara, untuk Pulau Serangan yang letaknya di sebelah selatan Sidakarya, Ketut mengatakan wilayah tersebut nantinya akan mendapat manfaat dari segi pengembangan pelabuhan.

“Jadi, sangat urgen termasuk di Intaran itu kan ada dermaga eksisting, itu juga harus diaktivasi supaya juga bermanfaat bagi ekonomi masyarakat,” pungkas Ketut. (esy/jpnn)


Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler