Pakar Minta Megaproyek Disneyland Bogor Milik HT-Donald Trump Dikaji Ulang

Rabu, 09 September 2015 – 05:03 WIB
Donald Trump. Foto: AFP

jpnn.com - BOGOR - Pakar Tata Ruang Pusat Pengkajian Perencanaan dan Pembangunan Wilayah Institut Pertanian Bogor (IPB)  Ernan Rustandi meminta semua pihak mengevaluasi kembali rencana megaproyek milik miliurder Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Hary Tanoesoedibjo (HT) di Lido, Kecamatan Cigombong, Bogor.

Menurutnya, pengkajian ulang penting khususnya terhadap daya dukung lingkungan, karena kawasan itu akan dibangun superblok, dimana di dalamnya terdapat tempat wisata terbesar setara Disneyland.

BACA JUGA: Kasus Dua WNA Inggris yang Bikin Film Dokumenter Bajak Laut segera Disidang

Diketahui, megaproyek pembangunan resor mewah dan hotel serta pemukiman ini dilaporkan akan memakan sekitar  2.000 ha lahan meliputi 281,58 ha di kawasan Kabupaten Bogor dan sisanya 1.800 ha lagi di Sukabumi.

"Daya dukung lingkungan menjadi satu hal yang harus benar-benar dipertimbangkan MNC Group dan Donald Trump mulai dari sekarang. Daya dukung itu meliputi topografi, kemampuan lahan dan sumber daya air di kawasan ini. 

BACA JUGA: Wih, Model Seksi Berasksi di Kota Santi, Bupati…

Berapa banyak air tanah yang akan disedot untuk kebutuhan kawasan ini, itu juga harus dikaji. Jangan sampai kemiringan lahan tidak dipertimbangkan. Kita tahu kawasan Sukabumi sekitar itu berbukit-bukit dan menyimpan potensi bencana alam. Itu menjadi faktor pembatas yang harus dipertimbangkan,” kata Ernan, seperti dikutip dari Radar Bogor (Grup JPNN), Rabu (9/9).

Dari penelusuran Radar Bogor, PT MNC Group telah mengakuisisi lahan seluas 2.000 hektare di Lido dari grup Bakrie. Dari luasan tanah tersebut, mereka berencana membangun sebuah kawasan wisata terintegrasi lengkap dengan hunian. 

BACA JUGA: Gara-Gara Gemas yang Kebablasan, Kena Kurungan 60 Bulan

Megaproyek tersebut segera direalisasikan karena HT telah mendapatkan izin dari Pemkab Bogor. Jika tidak ada aral, pengerjaan Disneyland Bogor itu akan berlangsung berbarengan dengan proyek tol Bogor-Sukabumi (Bocimi).

Namun Ernan juga berharap proyek ini bisa menggerakkan ekonomi masyarakat sekitar, menyerap tenaga kerja lokal, dan pihak pengembang juga memberi akses untuk peningkatakan sumber daya manusia masyarakat lokal. 

Menurut Ernan, dari pemenuhan kebutuhan masyarakat akan wisata, dengan dibangunnya kawasan ini akan memberikan pilihan daerah wisata baru bagi masyarakat di sekitar Jakarta. Selama ini tujuan wisata masyarakat terkonsentrasi ke Puncak saja. 

Pantauan wartawan koran ini di lapangan, pembangunan resor mewah dan tempat wisata tersebut membentang di dua kecamatan. Kecamatan Caringin meliputi Desa Pasir Buncir, Kecamatan Cigombong meliputi Desa Srogol dan Desa Watesjaya. 

Kades Srogol Hendra Muhamad Ridwan mengatakan, pihaknya pernah mengikuti sosialisasi tentang rencana pembangunan resor tersebut dengan pihak PT Lido Nirwana Parahyangan tahun lalu. 

 “Pernah tahun 2014 lalu, tapi kalau masalah dibangun Disneyland, kami belum tahu. Karena waktu pertemuan hanya membahas tentang pemberian izin Amdal untuk resor dan hotel. Intinya hiburan pengajuannya,” ujarnya. 

Hendra mengaku hingga kini belum ada lagi pertemuan maupun sosialisasi lanjutan perihal pembangunan ini. Di Desa Srogol sendiri akan ada dua kampung yang bakal tergusur. Sisanya ada di Desa Watesjaya dan Pasir Buncir dan Kabupaten Sukabumi.

“Ada dua kampung Srogol dan Susungapan. Tapi lahannya belum ada yang dibebaskan. Hanya titiknya berada di kampung tersebut. Bahkan untuk Desa Watesjaya paling banyak nanti yang tergusur untuk pembangunan tersebut,” katanya. (ral/nal/c)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sedih! Kakek 70 Tahun Meninggal saat Kayuh Becak


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler