jpnn.com, SURABAYA - Perayaan ulang tahun Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang diduga melanggar prokes mendapat sorotan dari Pakar Epidemiologi Universitas Airlangga (Unair) Dr M Atoillah Isfandari.
Dugaan kerumunan yang terjadi saat acara itu jika terbukti benar bisa mencederai semangat masyarakat dan Satgas Covid-19. Walaupun Pemprov Jatim sudah memberikan klarifikasi.
"Klarifikasi sudah viral, di mana (acara yang diduga menimbulkan, red) kerumunan itu atas inisiatif staf pemprov tanpa persetujuan gubernur," ujar dia, Selasa (25/5).
Atoillah menilai pejabat masih belum sensitif dengan situasi pandemi yang belum berakhir dengan melihat angka penularan masih tinggi.
"Itu menunjukkan kurang paham. Vaksinasi hanya mencegah terinfeksi Covid-19 tidak bergejala berat atau ringan, tetapi masih berpotensi menularkan ke orang yang belum vaksin," tutur dia.
Atoillah menyebut pemimpin masyarakat belum menghayati protokol kesehatan sepenuhnya. Sehingga bisa memunculkan tuduhan serta ketidakpercayaan terhadap pemerintah.
"Ketidakpercayaan masyarakat saat ini bergeser, bukan lagi Covid-19 tidak ada, tetapi sebagian masyarakat percaya virus corona," ujar dia.
Namun, masyarakat mulai mencurigai kalau isu Covid-19 adalah buatan kelompok tertentu yang dipakai menyerang kelompok lainnya.
"Mengingat mereka sendiri (pemerintah,red) justru tidak mencontohkan protokol kesehatan itu sendiri," kata Atoillah. (mcr12/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
BACA JUGA: Andik Dipecat Gegara Ikut Melaporkan Gubernur Khofifah ke Polisi
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mengaku Polisi, 4 Maling Motor Ditembak, Selamat Datang di Kantor
Redaktur & Reporter : Arry Saputra