jpnn.com - jpnn.com - Pakar Tata Air Perkotaan Universitas Indonesia dan Pendiri Indonesia Water Institute Firdaus Ali mengapresiasi hasil kajian tentang reklamasi Teluk Jakarta yang dilakukan Kementerian/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
"Rekomendasi dari hasil kajian itu menunjukkan bahwa Bappenas juga melihat urgensi pelaksanaan reklamasi di pantai utara Jakarta dikaitkan dengan semakin kritisnya daya tampung dan daya dukung ruang di Ibu Kota," kata Firdaus di Jakarta, Selasa (7/3).
BACA JUGA: Sidang Ahok, Saksi: Ada Makna Berubah Setelah Dipenggal
Menurut Wakil Presiden Dewan Air Asia (Asia Water Council/AWC) ini, proyek reklamasi yang disinergikan dengan Pengembangan Terpadu Pesisir Ibukota Negara atau National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) akan membawa manfaat besar bagi Penataan dan Pengembangan Teluk Jakarta baik secara lingkungan, sosial, maupun ekonomi.
"Proyek ini akan turut memperbaiki ekosistem pantai Jakarta yang puluhan tahun sudah rusak parah akibat beban pencemaran yang baik mengalir melalui 13 sungai maupun yang dibuang langsung ke badan air di Teluk Jakarta," terangnya.
BACA JUGA: Soni: Pak Ahok kan Populer, Plt Tak Ada Artinya
Firdaus juga menilai tepat rekomendasi Bappenas yang tetap memberi ruang strategis kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam pelaksanaan reklamasi.
Menurutnya, Pemprov DKI tak hanya sebagai pihak yang paling berkepentingan dengan proyek reklamasi, tapi juga memahami dengan baik proyek yang telah direncanakan sejak 22 tahun lalu ini.
BACA JUGA: Kader PKB Ingin Figur Menenteramkan Jadi Gubernur DKI
"Mencermati kondisi Pantura dan Teluk Jakarta Saat ini, siapa pun yang terpilih menjadi gubernur nanti harus melanjutkan proses reklamasi sesuai rekomendasi Bappenas tersebut," kata Firdaus.
Sebelumnya, Deputi Bidang Pengembangan Regional Bappenas Arifin Rudiyanto mengatakan bahwa kajian tentang reklamasi Teluk Jakarta yang dilakukan oleh Bappenas telah rampung.
Kajian yang berisi rekomendasi teknis mulai dari regulasi kelembagaan, kerangka investasi, aspek lingkungan, hingga perencanaan tata ruang dan wilayah ini akan dipublikasikan menunggu terpilihnya gubernur DKI Jakarta yang baru.
"Hasil kajian telah disampaikan kepada Pak Luhut Pandjaitan. Tapi, untuk publikasi, menunggu komandan DKI Jakarta yang baru. Karena mereka yang paling berkepentingan,” kata Arifin.
Arifin menjelaskan hasil kajian Bappenas juga memasukkan revisi rencana tata ruang dan wilayah kota Jabodepunjur (Jakarta, Bogor, Depok, Puncak, dan Cianjur) sebagai satu kesatuan tata ruang yang melingkupi daratan dan lautan.
"Selain itu, rekomendasi juga mengatur tentang pemanfaatan daerah aliran sungai dan aturan ruang di daerah penyangga Ibu Kota, termasuk pembangunan perumahan," jelas Arifin.
Menurut Arifin, rekomendasi teknis itu belum menentukan jenis pembangunan Teluk Jakarta dan belum menjelaskan detail kelanjutan proyek National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) alias tanggul laut raksasa.
Karena kajian Bappenas dalam jangka panjang adalah pencegahan rob dan pengendalian banjir serba untuk penyediaan air bersih untuk seluruh masyarakat Kota Jakarta. Namun tidak menutup kemungkinan adanya pembangunan pulau reklamasi nantinya.
“Intinya reklamasi di-lead pemerintah, bukan swasta. Regulasi yang ditetapkan akan menjaga daya dukung lingkungan,” pungkas Arifin. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengacara: Kakak Angkat Ahok tak Dilarang Bersaksi
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad