Pakar Sebut Media Online Lebih Agresif

Rabu, 14 Januari 2015 – 23:53 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Perkembangan teknologi informasi yang dibarengi kemajuan gadget ternyata ikut mengubah tatanan jurnalistik di Indonesia. Dulu, satu-satunya pilihan untuk mengakses informasi masih sebatas pada  membaca buku ataupun surat kabar.

Tapi kini hanya dengan sentuhan jari, informasi yang dibutuhkan bisa didapatkan. Menurut pakar komunikasi dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio, kecepatan memperoleh informasi justru didapat dari media online.

BACA JUGA: Soal Kasus Komjen Budi, Harusnya Jokowi Contoh Langkah SBY

Sebagai orang dengan mobilitas tinggi, informasi menjadi sesuatu yang penting. Dia menilai media online sangat agresif memberitakan dinamika berbagai hal, terutama politik.

"Keingintahuan yang besar dari masyarakat terhadap perkembangan dinamika pemberitaan oleh media online adalah dengan keunggulannya yang cepat dan akurat. Semua orang di abad ini dituntut melek teknologi dan selalu haus akan informasi," kata Hendri saat menghadiri peluncuran sebuah media online di Jakarta, Rabu (14/1).

BACA JUGA: Pengamat: Budi Gunawan Tak Bersalah sebelum Ada Vonis Pengadilan

Ia menambahkan, perkembangan teknologi memungkinkan orang untuk terlibat secara pribadi, antar-pribadi, maupun dengan khalayak ramai dalam waktu bersamaan. "Ini menunjukkan konvergensi media memadukan ciri-ciri komunikasi massa dengan komunikasi antarpribadi yang dilakukan dalam satu media sekaligus," ucapnya.

Sedangkan Direktur PT RBA Media Prima, Anron Madjid dalam kesempatan itu mengatakan, di Indonesia ada 35 persen pengguna memiliki sambungan internet dengan kecepatan lebih dari 3 Mbps. Sekitar 3,3 persen, sambungan, mengakses internet dengan kecepatan lebih dari 10 Mbps, sedangkan 0,9 persen lainnya memiliki koneksi di atas 15 Mbps. Menurutnya, kecepatan internet mobile broadband di Indonesia bisa naik lebih pesat lagi jika jaringan 4G LTE sudah merata di seluruh wilayah.

BACA JUGA: Tetapkan Terdakwa jadi Sekda, Tjahjo Kumolo Akui Dibohongi Hasban

Karenanya, Anron mendirikan sebuah portal berita yang secara resmi online pada awal Desember 2014 silam. Portal itu dirintis oleh para jurnalis senior yang sudah berpengalaman di bidang jurnalistik lebih dari 20 tahun.

Dibandingkan dengan media online yang sudah ada, portal berita yang didirikan Anton itu mengusung konsep berbeda. Sebab, portal berita itu khusus memublikasikan berita rilis dan menghubungan public relations profesional dengan jurnalis.

"Pengalaman kami, press release yang dikeluarkan suatu organisasi atau individu, tidak termuat secara maksimal di media massa cetak atau online karena berbagai hal. Nah di sini, semua berita press release yang kami muat dapat menjadi referensi bagi media lain untuk mengunduhnya secara cuma-cuma untuk disebarluaskan," bebernya.(esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tuding KPK Jerat Budi Gunawan karena Ada Pesanan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler