jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Arus Survei Indonesia Ali Rifan menilai hasil Musyawarah Rakyat (Musra) merupakan representasi dari Jokowi. Bukan Keputusan partai politik PDI-P tempatnya bernaung.
"Musra itu representasi Jokowi. Biasanya pesan politik Jokowi itu disampaikan oleh para relawan baik Projo atau yang lain, termasuk dukungan capres dan cawapres," ujarnya, (9/5).
BACA JUGA: Moeldoko Peringkat Teratas Cawapres Harapan Rakyat di Musra Kaltim dan NTB
Musra Sukarelawan Jokowi menetapkan tiga nama menjadi bakal calon presiden (capres) dan empat bakal nama calon wakil presiden (cawapres) 2024.
Tiga nama capres versi Musra yakni Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Bacapres PDIP Ganjar Pranowo dan Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
BACA JUGA: Puncak Musra Segera Digelar, Apa Arahan Jokowi untuk Pendukungnya soal Pilpres 2024?
Sementara cawapres, ada nama Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD, Kepala Staff Presiden Moeldoko, dan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Arsyad Rasyid.
Ali mengatakan pembahasan paling menarik ada pada pemilihan cawapres. Menurutnya pembicaraan capres sudah berhenti di tiga nama yakni Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.
BACA JUGA: Ratusan Pendukung Moeldoko Mendominasi Musra XXVIII Kaltim
"Yang menarik lagi dari tiga nama itu tidak ada yang dominan secara statistik. Nah, variabel cawapres itu sangat menentukan," tambahnya.
Sebab itu Ali menegaskan dukungan Jokowi tergambar dari hasil Musra kelompok sukarelawan.
Meski para relawan sempat kebingungan mengarahkan dukungannya mengingat Jokowi terlihat secara implisit mendukung sejumlah calon
"Tapi sepemahaman saya, kita bisa membaca bagaimana sikap Jokowi itu di suara relawan. Karena sebagai Presiden, kepala pemerintahan sekaligus kepala negara tidak mungkin memberikan statemen secara vulgar terhadap capres yang ada," lanjutnya.
Ali mengatakan salah salah satu dari Jokowi yang ingin dibedakan, yakni kemenangan dalam kontestasi politik selama ini tidak hanya mengandalkan mesin partai, tapi mesin relawan.
Jokowi mengkapitalisasi posisi itu dengan masih banyak dukungan relawan yang bermunculan.
Ali mengatakan langkah politik tersebut menunjukan Jokowi ingin membangun personifikasi bahwa pengaruhnya kuat.
"Pengaruhnya di mana? Ya di relawan itu. Makanya suara relawan itu persisnya memang representasi Jokowi," ujarnya.
Berdasarkan catatan, Airlangga Hartarto dan Prabowo Subianto bersaing ketat dalam memenangkan Musra Jokowi di beberapa wilayah yang ada.
Airlangga Hartarto menguasai suara di wilayah Sumut, Jambi, Banten, Kalsel, Sulbar, Sulteng, Gorontalu dan Papua.
Sementara Prabowo memenangkan wilayah Sumbar, Sumsel, Aceh Bengkulu, Yogya, Kalbar, Kaltim, Kalut, Sulteng dan NTB.
Sisa wilayah dimenangkan Ganjar Pranowo Seperti Jateng, Jatim, Riau, Sulsel, Maluka dan Hong Kong. (dil/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif