Pakar Sebut PeduliLindungi sebagai Aplikasi yang Baik, Begini Alasannya

Jumat, 22 April 2022 – 15:31 WIB
Pakar Keamanan Siber Alfons Tanujaya mengtakan bahwa PeduliLindungi merupakan salah satu Aplikasi yang baik. Ilustrasi Foto: Ricardo/jpnn.com

jpnn.com, JAKARTA - Pakar Keamanan Siber Alfons Tanujaya menegaskan Indonesia mampu membuat aplikasi yang baik.

Dia mengatakan salah satu contoh aplikasi yang baik ialah PeduliLindungi.

BACA JUGA: Ada 11 Aplikasi Jahat di HP Android, Kemenkominfo Imbau Pengguna Waspada

Menurut dia, Indonesia bisa melakukan mudik Lebaran karena penggunaan aplikasi PeduliLindungi.

Sementara itu, negara lain seperti China, khususnya Shanghai saat ini sedang memberlakukan kebijakan lockdown.

BACA JUGA: Soal Usulan PPKM Dicabut, Kemenkes Bilang Begini

"Peranan yang sangat besar dalam mengendalikan pandemi dilakukan oleh Satgas Covid-19 menggunakan aplikasi PeduliLindungi," ujar Alfons saat dihubungi, Jumat (22/4)

Dia mengakui PeduliLindungi memang memiliki banyak kelemahan pada awalnya, tetapi aplikasi tersebut terus diperbaiki dan disempurnakan.

BACA JUGA: Terseret Kasus DNA Pro, Virzha Siap Kembalikan Honor Manggung 

Meski begitu, pengelolaan PeduliLindungi dinilai bukan hal yang mudah karena harus melibatkan lintas institusi dan stakeholder.

Alfons mengatakan penggunaan aplikasi itu mendorong peningkatan vaksinasi masyarakat.

Dengan begitu, Indonesia menjadi salah satu negara dengan antibodi masyarakat tertinggi di dunia berdasarkan survei serologi.

"Tidak mudah mengkoordinasikan data dari ratusan lab test Covid yang bertebaran di seluruh Indonesia untuk langsung terhubung otomatis ke PeduliLindungi," tutur pendiri PT. Vaksincom itu.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Direktorat Jenderal (Ditjen) Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Kimia Farma, para dokter, laboratorium pemeriksaan Covid-19, dan sentra vaksinasi seluruh Indonesia bekerja sama untuk terhubung dengan PeduliLindungi.

Alfons juga mengakui aplikasi swasta di Indonesia juga baik, seperti Tokopedia, Gojek, dan Bukalapak.

"Kalau aplikasi sekelas PeduliLindungi saja bisa dibuat, aplikasi azan tentu tidak sulit dibuat dan pihak terkait baik pemerintah maupun swasta seperti Kominfo, Departeman Agama, atau Pandi bisa segera melihat adanya kebutuhan dan peluang ini," jelas dia.

Menurut Alfons, data adalah komoditas yang paling berharga.

Sebab, pihak yang menguasai data dan mengelola dengan baik akan mendapatkan manfaat yang besar dan berkontribusi kepada masyarakat. (mcr9/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 340 Pos Kesehatan Siaga di Jalur Mudik Lebaran 2022


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dea Hardianingsih

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler