Pakde Karwo Pernah Bawa Pertumbuhan Ekonomi Jatim di Atas Rata-rata Nasional

Sabtu, 14 Desember 2019 – 00:10 WIB
Anggota Wantimpres Soekarwo. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Mantan Gubernur Jawa Timur (Jatim) Soekarwo atau akrab disapa Pakde Karwo, dilantik sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) periode 2019-2024, di Istana Negara, Jumat (13/12).

Soekarwo sebelumnya dikenal sebagai Ketua DPD Partai Demokrat Jatim, sekaligus anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat. Namun, ia menegaskan sudah keluar dari partai berlambang mercy itu sejak menjabat Komisaris Utama PT Semen Indonesia pada Mei 2019.

BACA JUGA: Pakde Karwo Ditunjuk jadi Wantimpres, Sebegini Hartanya

Dengan demikian, kedudukannya di Wantimpres bukan merupakan representasi partai pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di lingkaran istana.

Soekarwo lahir di Madiun, 16 Juni 1950. Ia menikah dengan Nina Kirana dan memiliki tiga anak bernama Kartika Ayu Prawitasari, Ferdian Timur Satya Graha dan Karina Ayu Paramita.

BACA JUGA: Pakde Karwo, dari Barisan Partai Pak SBY ke Wantimpres Jokowi

Soekarwo mengawali kariernya sebagai pegawai negeri sipil. Dia tercatat pernah menjabat Kepala Dinas Pendapatan (Kadispenda) Jatim, hingga Sekretaris Daerah Jatim (2003–2008). Selain itu, juga pernah memegang jabatan Komisaris Utama Bank Jatim sejak 2005 hingga 2009.

Soekarwo kemudian melompat ke politik. Ia terpilih sebagai gubernur Jatim berpasangan dengan Saifullah Yusuf, setelah melalui proses panjang dan dilaksanakan sebanyak tiga putaran.

Mereka akhirnya dilantik pada 12 Februari 2009 oleh Menteri Dalam Negeri H. Mardiyanto. Pasangan pertahana ini kembali terpilih di Pilkada Jatim 2013-2018 dan dilantik pada 12 Februari 2014.

Soekarwo cukup mumpuni selama memimpin Jawa Timur. Terbukti, pembangunan di Jatim cukup pesat. Mulai dari pembangunan jembatan Suramadu, pelabuhan Teluk Lamong, terminal 2 Bandara Juanda Surabaya dan sejumlah pembangunan infrastruktur lainnya.

Alhasil, pertumbuhan ekonomi Jatim melesat hingga menembus angka 7,3 persen, di atas pertumbuhan nasional yang hanya 6,2 persen. Atas prestasi itu, pria jebolan Fakultas Hukum Universitas Airlangga Surabaya (1979), dianugerahi berbagai penghargaan. Bahkan kemudian diberi gelar doktor kehormatan bidang ekonomi oleh Universitas Airlangga atas inovasinya 'Jatimnomics'. (gir/jpnn)


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler