Pakistan Dituduh Memotong-Motong Tubuh Dua Tentara India

Selasa, 02 Mei 2017 – 05:54 WIB
Ilustrasi, aparat keamanan India di Kashmir

jpnn.com, KASHMIR - Angkata bersenjata India menuduh pasukan Pakistan telah menyerang patroli mereka di Line of Control, yang terletak di antara dua pos perbatasan di daerah terpencil Kashmir, di Pegunungan Himalaya, Senin (1/5).

Dalam serangan tersebut, Pakistan juga dituding membunuh dua tentara India lalu melakukan mutilasi ke tubuh mereka.

BACA JUGA: Jenderal Pakistan Kunjungi Markas Pasukan Garuda di Sudan

"Ini tindakan tercela. Sebuah tindakan yang tidak biasa oleh Pakistan Army, mayat dua tentara kami dalam patroli dimutilasi," bunyi pernyataan resmi militer India yang dilansir juga oleh AP.

Juru bicara Angkatan Darat India, N. N. Joshi menambahkan, korban mutilasi adalah petugas junior dan penjaga perbatasan. Sementara penjaga lain dari Pasukan Keamanan Perbatasan India terluka dalam baku tembak awal.

BACA JUGA: Hiii... Bayi Setahun Ini Berjenggot dan Punya Anu Seperti Pria Dewasa

Pakistan merespons. Mereka membantah melakukan pelanggaran gencatan senjata di sepanjang Garis Kontrol. Dalam sebuah pernyataan balasan, militer Pakistan menyebut tuduhan India terhadap mayat yang dimutilasi adalah tidak benar.

"Tentara Pakistan adalah kekuatan yang sangat profesional dan tidak akan pernah menghina tentara, bahkan orang India," bunyi pernyataan tersebut.

BACA JUGA: Dokter pun Bingung, Bayi 8 Bulan Kok Bisa Beratnya 19 Kg

India dan Pakistan memang memiliki sejarah panjang tentang hubungan yang pahit di Kashmir, wilayah yang diklaim oleh keduanya. Sedikitnya dua negara tetangga ini telah dua kali berperang di Kashmir, dari tiga perang India-Pakistan yang terjadi sejak mereka merdeka dari kolonial Inggris tahun 1947.

Garis Kontrol dijaga oleh tentara India dan Pakistan dan membagi dua bagian Kashmir. Setiap negara juga memiliki pasukan perbatasan terpisah. (adk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pelaku Mutilasi Anggota TNI Itu Dituntut 20 Tahun


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler