Pakistan Tak Sabar Tunggu Presiden Baru

Minggu, 07 September 2008 – 10:16 WIB
Poster mantan presiden Pakistan Pervez Musharraf diinjak-injak dalam sebuah unjukrasa.
ISLAMABAD – Kursi presiden Pakistan saat ini memang kosongRakyat tentu tak sabar menanti siapa yang akan menjadi pemimpin mereka selanjutnya

BACA JUGA: John McCain Juga Usung Perubahan

Partai-partai negeri itu juga harap-harap cemas tentang siapa yang bakal menerima tongkat estafet sebagai presiden menggantikan Pervez Musharraf yang mengundurkan diri sebulan lalu

Namun, yang penting dalam pemilihan presiden Pakistan kali ini bukanlah siapa sosok yang menang bersaing dan akan menduduki kursi presiden

BACA JUGA: Setelah Gustav, Badai Hanna Ancam Amerika

Melainkan, apakah dia nantinya mampu menjalankan tugasnya dengan baik dan akankah dia lebih berhasil dibandingkan pendahulunya
Serta, sanggupkan kelak pemimpin baru itu menanggulangi kelompok militan dan memperbaiki perekonomian

BACA JUGA: Sarah Palin Resmi Jadi Pasangan McCain

Tidak bisa dimungkiri bahwa dua hal itulah yang sangat penting di Pakistan. 
Seperti diberitakan, ada beberapa nama yang ramai disebut sebagai kandidat presidenDi antaranya adalah Asif Ali Zardari, suami mendiang Perdana Menteri Benazir BhuttoPria 53 tahun yang kini menjadi ketua Partai Rakyat Pakistan (PPP) itu disebut-sebut menjadi salah satu calon yang maju dalam pemilihan presiden.
Dalam peta politik Pakistan, sosok Zardari dinilai lebih pro baratKonon, dia pun tidak ingin mengubah komitmen Pakistan sebagai sekutu Amerika Serikat (AS)PPP yakin kandidat yang diusungnya itu bisa meraih kemenangan dengan mudah
’’Sebab kita menguasai 400 suara dari total 700 anggota parlemen,’’ ujar Juru Bicara PPP Farhatullah Babar kepada Associated PressSementara Menteri Pertahanan Ahmed Mukhtar yakin Zardari bisa mendapatkan lebih dari 500 suara
Dua kandidat lain adalah Saeeduzzaman Siddiqui dari (PML-N) dan Mushahid Hussain Syed dari PML-Quaid's
Analis menilai bahwa kandidat PML-N tidak bisa dengan mudah menantang Zardari dengan kekuatan sendiriMaka, mereka mencoba menggalang kekuatan dengan memengaruhi partai lain
Sementara itu, konflik yang terjadi belum reda jugaPejabat intelijen mengatakan bahwa telah terjadi ledakan misilDalam ledakan yang terjadi Kamis (4/9) di Waziristan utara itu menewaskan empat orangWilayah terjadinya ledakan merupakan bagian dari daerah yang diyakini menjadi tempat persembunyian Usamah bin Laden dan wakilnyaSerangan serupa yang terjadi sebelumnya diyakini merupakan ulah pasukan Negeri Paman Sam.
Rabu (3/9) Zardari telah mengritik serangan yang terjadiDia menyebut bahwa serangan itu dilakukan pasukan asing yang berada di Pakistan itu memang  sengaja menjadikan tempat persembunyian Taliban sebagai target serangan
Pada kesempatan itu, Zardari juga menunjukkan simpatinya kepada AS dan negara-negara lain yang telah menjadi sasaran serangan terorisSejatinya, kata dia, mereka mengalami nasib samaKarena, Pakistan pun tidak henti-hentinya menjadi sasaran serangan ekstrimis.
Meskipun demikian ada juga anggota parlemen yang terang-terangan tidak mau memilih ZardariApalagi, lanjut Munir Khan Orakzai, pimpinan kubu parlemen anti Zardari, serangan yang terjadi merupakan bukti nyata bahwa pemerintah baru telah gagal mewujudkan perdamaian di Pakistan
Kritik lain dilontarkan Zafar Ali ShahAnggota parlemen Pakistan Muslim League-Nawaz's (PML-N) yang dimotori mantan PM Nawaz Sharif ini menegaskan bahwa Pakistan harus tegas kepada AmerikaDia meminta agar pemerintah berani berkata ’’ Cukup’’ kepada mereka’’Dan kami tidak mau membantu bila kau terus membunuh rakyat kami,’’ kata diaDengan begitu, perang anti terorisme yang digalakkan Amerika bisa-bisa malah berubah menjadi perang melawan Pakistan
Tentang masalah ini, juru bicara PPP mengutuk kerasDia pun meminta agar para korban dan keluarganya menerima kompensasi(AP/IANS/dia)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ketinggian Final Burj Dubai Dirahasiakan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler