HANYA Javier Zanetti yang memiliki catatan caps di timnas Argentina lebih banyak dibandingkan Roberto Ayala
BACA JUGA: Penyelenggara Umumkan Logo Olimpiade 2016
Dia memang memiliki karir yang panjang bersama Albiceleste, julukan ArgentinaBersama Argentina, Ayala bermain di dua Piala Dunia
BACA JUGA: Pique Rayu Fabregas agar Kembali
Pada Piala Dunia 1998 di mana mereka menembus perempat final sebelum kalah dari Belanda 2-1 dan Piala Dunia 2006 di mana mereka tersisih di perempat final dari tuan rumah Jerman.Dia juga masuk dalam skuad Argentina yang terjun di Piala Dunia 2002, tapi tidak pernah dimainkan karena cedera yang dialaminya ketika menjalani laga pemanasan
Sayangnya, dia mengakhirinya dengan buruk
BACA JUGA: Pensiun, Rooney Pilih Jadi Pelatih
Mereka kalah 0-3 dari rival abadinya BrazilYang lebih menyakitkan karena dia mencetak satu gol bunuh diriBukan kenangan yang ingin diingatnya pada penghujung karirnya di Argentina.Prestasi terbaik Ayala bersama Argentina adalah ketika merebut emas pada Olimpiade 2004Ketika itu, dia menjadi salah seorang dari tiga pemain di atas U-23 yang membela ArgentinaSelain itu, tidak ada lagi prestasinya di Argentina.
Namun, di level klub, Ayala terbilang cukup berhasilSelain pernah membela klub elite Argentina River Plate, dia juga melanglang buana di di kancah sepak bola Eropa bersama Napoli, AC Milan, Valencia, dan Real Zaragoza.
Di beberapa klub Eropa itu, Ayala paling identik dengan ValenciaDia membela klub itu selama tujuh tahun dan ikut mempersembahkan empat gelar bagi Los Che, julukan ValenciaYakni, juara Liga Primera 2001-2002 dan 2003-2004, juara Piala UEFA 2003-2004, dan Piala Super Eropa 2004.
"Momen terbaik dalam karir saya adalah ketika membela ValenciaSaya sangat bangga telah menjadi bagian penting dari klub itu selama tujuh tahunKami merasakan momen-momen hebat," bilang Ayala, seperti dikutip Reuters.
Sayang, seiring dengan usianya yang terus merambat senja, kontrak di Valencia tidak diperpanjangPada Februari 2007, dia mengumumkan akan pindah ke VillarrealNamun, di akhir musim justru dia berpaling ke Real Zaragoza yang menawarinya kontrak tiga tahun.
Namun, karirnya tidak berjalan dengan baik di ZaragozaPada Januari 2010, dia memutuskan angkat kaki dan kembali ke ArgentinaAyala pun berlabuh di klub Argentina Racing ClubDia hanya bertahan di Racing selama satu tahun.
Pada awal Desember tahun lalu, dia menyatakan kepada petinggi klub bahwa dia akan gantung sepatuKala menjalani karir pendeknya di Racing, Ayala justru merasa mendapatkan tekanan paling kuat sepanjang karirnya bermain sepak bola.
"Racing benar-benar memberikan tekanan ekstra kepada sayaDi klub ini, di mana suporter sudah terbiasa melihat klubnya kalah, justru membuat kami sebagai pemain semakin tertekan mempersembahkan kemenangan," ujar Ayala kepada Ole.
Setelah perjuangan yang keras, pada Liga Apertura lalu, Racing pun finis di peringkat keenam"Kami telah melewati masa yang sulitKami terus membaik dari pekan ke pekanSetidaknya kami sudah menunjukkan kualitas kami," lanjut Ayala(ham/ko)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sirkuit Austin Mulai Dibangun
Redaktur : Tim Redaksi