jpnn.com - JAKARTA - Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh menyebut calon presiden Joko Widodo sebagai tamu kehormatan, dalam kunjungan Jokowi ke DPP Partai NasDem, di Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (12/4).
Didampingi Sekjen NasDem Patrice Rio Capella, Ketua DPP NasDem Ferry Mursidan Baldan serta Sekjen PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo, Surya dan Jokowi membicarakan sejumlah masalah penting pascapemilihan legislatif 9 April 2014.
BACA JUGA: PDIP-NasDem Koalisi, Pendamping Jokowi Bukan Surya Paloh
Surya menegaskan, perbincangannya memang lebih banyak untuk memahami kesamaan visi dan misi dari peran yang bisa dijalankan oleh PDIP maupun NasDem.
"Tentunya tidak terlepas dari arti kehadiran calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Joko Widodo, yang memang secara khusus memberikan apresiasi tentang hasil prestasi yang telah dicapai partai baru, Partai NasDem," kata Surya.
BACA JUGA: Jokowi Ogah Mundur, Tanda PDIP Haus Kekuasaan
Surya menegaskan, PDIP dan NasDem menyatakan keinginan bersama sambil menunggu hasil perhitungan resmi Komisi Pemilihan Umum, untuk merapatkan barisan persiapan mendukung Jokowi sebagai capres.
"Kami memberitahukan secara resmi Nasdem memberikan dukungan sepenuhnya, dengan perasaan yang bergembira berbesar hati, berharap calon presiden Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan sama dengan calon presiden Partai Nasdem Mas Joko Widodo," katanya.
BACA JUGA: PPP : Tidak Ada Nama Prabowo dalam Mukernas
Dia menegaskan bahwa soal cawapres masih dalam tahapan diskusi dan pemikiran. Menurutnya, NasDem juga belum menentukan apakah nantinya akan mengusung cawapres dari internal atau eksternal partai ini. Karenanya, dalam dua tiga hari ke depan pembahasan soal ini akan diintensifkan. Bahkan, Paloh menegaskan, dirinya akan bertemu dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri untuk membahas persoalan ini.
Yang jelas, kata Surya, platform untuk merestorasi Indonesia antara Nasdem dan PDIP sama serta disambut baik. "Kita, Nasdem dan PDIP seiya sekata menginginkan Indonesia yang lebih hebat, pemerintahan yang kuat, kokoh dan presidensial. Ini jadi kesepakatan kami," ungkap Paloh.
Menurut Paloh, penguatan kembali sistem presidensial ini merupakan satu platform, garis maupun strategi perjuangan NasDem dan PDIP.
Dia pun menegaskan, dalam pertemuan itu tidak membahas soal portofolio kabinet bila kelak Jokowi yang diusung sebagai capres menjadi RI 1.
"Sejauh ini kami tidak ada bicarakan masalah itu," tegasnya.
Menurutnya, NasDem dan PDIP hanya memerioritaskan sisi platform pemahaman dan arti terbentuknya kepemimpinan baru ke depan itu.
"Visinya misinya di sanalah kami mempertemukan dan mempromosikan kembali sistem presidensial yang kokoh dan kuat diupayakan terjadi," kata Paloh.(boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Nasdem Resmi Dukung Jokowi Capres
Redaktur : Tim Redaksi