jpnn.com - JAKARTA - Direktur Utama PAM Jaya Arif Nasrudin mengungkapkan langkah-langkah strategis yang dilakukan perusahaan untuk menjaga kinerja pompa sedot demi memastikan kelancaran distribusi air bersih di Jakarta.
Arif menjelaskan berbagai aspek operasional, mulai dari perawatan rutin hingga inovasi teknologi.
BACA JUGA: Reservoir Komunal jadi Inovasi Unggulan PAM Jaya Penuhi Kebutuhan Air Bersih Warga
Pompa sedot memainkan peran penting dalam menjaga distribusi air, terutama di wilayah yang sering mengalami tekanan rendah.
"Kami menjaga tekanan tetap stabil dengan pengaturan RPM pompa sehingga tidak mengganggu pasokan di area lain," kata Arif melalui keterangannya di Jakarta, Sabtu (21/12).
BACA JUGA: Dukung Visi Prabowo, PAM Jaya Gandeng Lemhannas Jaga Ketahanan Air di Jakarta
Selain itu, pemeriksaan rutin dilakukan sebelum pompa digunakan di lapangan untuk memastikan alat dalam kondisi optimal.
Menurut dia, mekanisme kerja pompa sedot didasarkan pada pengaturan frekuensi waktu penyedotan.
BACA JUGA: PAM JAYA Beri Kompensasi ke Pelanggan Terdampak Gangguan Suplai IPA Hutan Kota
Hal tersebut dilakukan untuk memastikan distribusi air tidak mengganggu suplai di lokasi lain.
Namun, tantangan utama yang dihadapi adalah menjaga RPM pompa sesuai dengan kondisi air, terutama di area sebelum pompa.
Dalam menghadapi peningkatan kebutuhan air bersih, PAM Jaya fokus pada program water saving.
"Saat ini, kehilangan air di PAM Jaya mencapai 46,2 persen dengan water saving, air dapat didistribusikan lebih optimal," katanya.
PAM Jaya juga membangun beberapa reservoir komunal sebagai inovasi untuk meningkatkan kepuasan pelanggan.
Reservoir itu dirancang untuk menampung air yang kemudian dipompakan ke area bertekanan rendah.
PAM Jaya memiliki prosedur respons keluhan pelanggan yang terdiri dari dua tahap, yaitu tanggapan awal dalam waktu 1x24 jam dan pengecekan langsung di lapangan.
"Jika satu area memiliki keluhan serupa, kami akan melakukan investigasi jaringan untuk menentukan langkah lanjutan," tutur Arif.
Untuk mengantisipasi gangguan teknis, perusahaan menjalankan pemeliharaan alat secara rutin sesuai jadwal dan SOP yang berlaku.
Waktu rata-rata penanganan gangguan pun ditegaskan dalam kerangka waktu satu kali 24 jam oleh tim respons cepat.
PAM Jaya juga memiliki rencana jangka panjang untuk meningkatkan teknologi pompa sedot.
“Kami akan memperbanyak reservoir komunal untuk mendukung distribusi air ke area bertekanan rendah di Jakarta," tutur Arif. (mcr4/jpnn)
Redaktur : Mufthia Ridwan
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi