Pamer Daya Pikat Selendang Sulam

Kamis, 27 September 2012 – 21:15 WIB
JAKARTA – Ibu Negara Hj. Ani Bambang Yudhoyono akan membuka pameran Internasional Embroidery Festival 2012 di Hall B Jakarta Convention Center, Kamis (4/10) pekan depan

Ani akan didampingi Ketua Umum Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) Ny. Herawati Boediono, Ketua Harian Dekranas Ny. Okke Hatta Rajasa dan Ketua Penyelenggara Ny. Triesna Jero Wacik pada pameran yang digelar Dekranas, Yayasan Sulam Indonesia (YSI), Kamis (4/10) hingga Minggu (7/10) itu.

Tak hanya dari Indonesia, pameran juga diikuti peserta Filipina, Iran, Malaysia dan Meksiko yang menampilkan hasil karya sulam dan bordir terbaik mereka.

“Ini merupakan even berskala internasional pertama kali di Indonesia. Tujuannya memberikan awareness kepada masyarakat bahwa sulam kita memiliki potensi, bermacam ragam dan sebarannya sangat luas. Masing-masing daerah memiliki teknik dan keunikan masing-masing,” kata Triesna Jero Wacik bersama Ketua Harian Dekranas, Vita Gamawan Fauzi, Sekjen Dekranas, Mira Boediono, Sekjen YSI, Lismawati, Kamis (27/9), kepada wartawan, di Jakarta.

Penghargaan rekor MURI akan diberikan kepada Dekranas, YSI, dan Dekranasda Sumatera Barat atas rekor kain sulam sepanjang 2000 centimeter yang menampilkan berbagai macam jenis sulaman yang ada dari Sumbar. Seperti, sulam suji cair, kepala peniti, sulam bayang, sulam timbul, sulam kasap benang emas dengan desain motif "sikambang manieh" yang berarti bunga yang indah.

"Pada pameran ini, Dekranas juga akan memberikan penghargaan kepada empat orang yang telah berdedikasi dalam pengembangan kerajinan sulam dan bordir," imbuhnya.

YSI dan perajin sulam dari seluruh Indonesia juga akan menghadirkan busana-busana bersulam dan berbordir terbaik di atas catwalk pada acara fashion show. Selain itu ada talkshow, tarian kontemporer, jajanan tradisional.

Berbagai macam teknik sulam dan bordir, tidak hanya dari kabupaten/kota Indonesia, melainkan dari internasional ditampilkan dengan harapan membuka wawasan bagi pengunjung dan pengrajin.

Harapannya, melestarikan produk budaya sulam supaya tetap hidup dan menjadi salah satu ikon produk budaya Indonesia selain tenun dan batik. “Bisa mensejahterahkan pengrajin dan kalau ini bisa tercapai kesejahteraan itu justru ada di grassroot,” kata dia.

Ajang ini juga pertemuan trader dan pengrajin yang diharapkan terjadi transaksi besar.  Diharapkan 50 ribu pengunjung hadir. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Penyakit Mirip Lupus Serang Thailand

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler