Pamerkan Segudang Kekayaan Budaya di Banyuwangi Festival 2016

Sabtu, 12 Maret 2016 – 08:33 WIB
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mensosialisasikan Festival Banyuwangi kepada pemangku kepentingan di Banyuwangi. FOTO: ist for jpnn.com

jpnn.com - BANYUWANGI - Ajang wisata sejuta pesona Banyuwangi Festival kembali bergulir. Tahun ini, kalender wisata tahunan yang sudah ada sejak 2012 itu menampilkan banyak sekali potensi Banyuwangi. Mulai pagelaran seni dan budaya, event olahraga, pariwisata, sampai kearifan lokal melalui sebuah festival yang unik dan kreatif.

Puluhan event akan dihelat sepanjang 2016. Agenda tahunan berskala besar seperti International Tour de Banyuwangi Ijen (11-14 Mei), Banyuwangi Batik Festival (9 Oktober), Jazz Pantai (27 Agustus), Festival Gandrung Sewu (17 September), dan Banyuwangi Ethno Carnival (12 November), akan dilengkapi sejumlah event baru yang lebih semarak.

BACA JUGA: Mommy, Cobalah 4 Tips Ini untuk Redakan Batuk Anak

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, Banyuwangi Festival digelar untuk mempromosikan pariwisata sekaligus memaksimalkan potensi daerah. 

”Kami angkat belasan tradisi lokal. Selain untuk menjaga keberlanjutannya, ini adalah ikhtiar untuk mengenalkan kebudayaan lokal kepada publik global. Kami ingin memberikan apa yang disebut dengan ”Banyuwangi Experience”, yang tak akan bisa dijumpai di daerah lain,” kata Anas saat mengumumkan agenda Banyuwangi Festival 2016 ke media dan sejumlah pemangku kepentingan di Banyuwangi, Jumat (11/3).

BACA JUGA: Pentingnya Ciptakan Suasana Kerja Yang Nyaman

Tahun ini, terdapat 53 event di Banyuwangi Festival. Penyelenggaranya pun makin lengkap karena ada event yang dihelat langsung oleh dunia usaha, pemerintah provinsi, dan pemerintah pusat.

”Bertambahnya jadwal ini karena kami memasukkan tradisi dan budaya yang sudah mengakar,” ujar Anas. 

BACA JUGA: Hati-hati, Bagian Tubuh ini Bisa Mengakibatkan Lansia Terjatuh

Dia mengatakan, pihaknya telah berdiskusi dengan Dewan Kesenian Blambangan dan sepakat memasukkan tradisi masyarakat yang tahun-tahun lalu belum dimasukkan ke agenda Banyuwangi Festival. 

“Misalnya tradisi arung kanal di kawasan Bangorejo, Puter Kayun di kawasan Boyolangu, dan Gredoan. Bahkan kita gelar Festival Lagu Using. Semua tak lain hanya untuk mengenalkan budaya Banyuwangi ke khalayak luas,” ujar Anas. Using adalah suku masyarakat asli Banyuwangi. 

Sejumlah tradisi asli Banyuwangi yang akan difestivalkan tahun ini antara lain Barong Ider Bumi, Tari Seblang, Tumpeng Sewu, Kebo-keboan, hingga tradisi lomba tahunan perahu layar.  

”Kami juga menggelar Festival Padi dan Banyuwangi Fish Market Festival untuk menguatkan dan mempromosikan produk pertanian serta perikanan. Misalnya, bakal ditampilkan beras organik dan beras merah organik. Juga ada Agro Expo yang kami gelar saat durian merah ramai dipanen April nanti,” ujar Anas.

Wakil Bupati Banyuwangi Yusuf Widyatmoko menambahkan, tahun ini juga digelar banyak event musik. Mulai dari jazz hingga musik khas Banyuwangi dalam Festival Lagu Using. 

Selain itu, akan ada pula Ijen Summer Jazz yang digelar tiga kali dalam setahun. Acara ini sepenuhnya dihelat Java Banana, dunia usaha yang bergerak di bidang resor.  

”Mulai muncul inisiatif dunia usaha untuk ikut berpartisipasi mempromosikan daerah. Ini tren dan iklim yang bagus,” kata Yusuf.

Dari sisi sport tourism, ada International Tour de Banyuwangi Ijen, Festival Arung Jeram, Kite and Wind Surfing Competition, International Run, dan Banyuwangi International BMX


Selain itu, juga akan ada kembali Festival Toilet Bersih, Festival Sedekah Oksigen, dan Festival Sungai Bersih. 

”Tak lupa ada Festival Kuliner. Tahun ini mengangkat sego cawuk setelah tahun sebelumnya ada rujak soto dan nasi tempong. Kuliner kami angkat agar makin dikenal dan depot-depot laris dikunjungi saat wisatawan datang ke Banyuwangi,” kata Yusuf. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jangan Abaikan Bagian Tubuh ini Saat Bercinta


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler