JAKARTA - Partai Amanat Nasional (PAN) menepis anggapan telah menjadi sasaran dari penyataan Dipo Alam. Bahkan PAN tak menganggap pernyataan Dipo tentang akan adanya menteri yang direshuffle, bakal terjadi pada manteri-menteri kader partai pimpinan Hatta Rajasa itu.
"Kami tidak merasa pernataan Pak Dipo itu ditujukan ke PAN atau Pak Hatta," kata Ketua DPP PAN, Viva Yoga kepada JPNN, Senin (2/1). Hanya saja Viva tetap menganggap Dipo sudah kebablasan. Dipo, kata Viva, sudah over acting.
Ketua Badan Pemenangan Pemilu PAN itu justru mengingatkan Dipo perihal Keputusan Presiden (Keppres) Nomo2 82 Tahun 2011 tentang Sekretariat Kabinet. Dalam Keppres itu disebutkan, Setkab bertugas memberi dukungan staf, administrasi, teknis dan pemikiran kepada Presiden selaku kepala negara.
Selain itu, kata Viva, Setkab sesuai Keppres tersebut bertugas memaksimalkan fungsi untuk memperbaiki manajemen kabinet. "Termasuk penyiapan keadministrasian, penyelenggaraan dan pengelolaan sidang-sidang kabinet," sebutnya.
Karenanya, sambung Viva, pernyataan Dipo bahwa dirinya ikut mengevaluasi kinerja menteri itu sudah melenceng dari tugas pokok dan fungsi Setkab. "Pak Dipo kurang tepat dalam menafsirkan fungsi dan tugas Setkab," ucapnya.
Lebih dari itu, Viva juga menyoroti gaya Dipo sebagai pejabat yang justru membuka front dengan kelompok madani. "Pak Dipo jangan seperti pahlawan kesiangan dan seakan-akan sebagai kontributor nomor satu dalam pemerintahan SBY melalui konfrontasi dengan kelompok civil society dan melecehkan parpol koalisi pendukung pemerintah," tegasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Dipo menyatakan bahwa reshufle kabinet masih sangat mungkin dilakukan. Dipo mengklaim terus memonitor kinerja para menteri dan melaporkan hasilnya ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Bahkan Dipo mengancam menteri yang diam saja akan dicopot.(ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hanura dan PDS Belum Tentukan Pilihan
Redaktur : Tim Redaksi