jpnn.com - JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP Partai Amanat Nasional (PAN), Saleh Partaonan Daulay cemas dengan gebrakan Ketua DPR Ade Komarudin.
Ketua para wakil rakyat yang akrab disapa Akom itu kabarnya mewacanakan sekolah parlemen. Nah, Saleh khawatir, ide Akom itu bakal tumpang-tindih dengan pendidikan politik di internal partai.
BACA JUGA: Ketua MPR Ajak Nasyiatul Aisyiah Bangun Karakter Generasi Muda
"Setiap partai politik memiliki ideologi dan garis perjuangan masing-masing. Kalau itu nanti diseragamkan, kan bisa tumpang-tindih," kata Saleh, di Gedung DPR, Senayan Jakarta, Jumat (26/8).
Menurut wakil rakyat dari daerah pemilihan Sumatera Utara II ini, andai standarisasi legislator yang menjadi alasan dibentuknya sekolah parlemen, maka harus dirumuskan terlebih dahulu ukuran-ukurannya.
BACA JUGA: Penerima Suap Perkara Saipul Jamil Jadi Tersangka Kasus Gratifikasi
"Termasuk dalam hal legislasi, masing-masing partai punya pandangan sendiri-sendiri. Sepertinya agak sulit merumuskan standar baku bagi semua parpol," imbuh anggota Komisi IX DPR RI ini.
Rumusan standarisasi sekolah parlemen ujarnya, tidak boleh serta-merta menggantikan sekolah kader partai politik yang saat ini sudah berjalan. "PAN sudah punya sekolah kader politik jauh hari sebelum gagasan ini digulirkan," ungkapnya. (fas/jpnn)
BACA JUGA: Jangan Ajukan Formasi Hanya untuk Golkan Keluarga jadi PNS
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tahanan Mati di Kantor Polisi, Tito Kirim Dua Irjen ke Kepulauan Meranti
Redaktur : Tim Redaksi