jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Viva Yoga Mauladi menyatakan parpolnya tidak tertarik dengan wacana tentang pembentukan poros Islam pada Pemilu 2024.
Menurut Viva, ada hal mendasar yang membuat PAN tak akan bergabung dengan poros gagasan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu.
BACA JUGA: Habib Aboe Dukung Terbentuknya Poros Partai Islam Menuju 2024
"Simbol-simbol agama sebaiknya jangan dimasukkan ke dalam turbulensi politik, karena bisa menyebabkan keretakan kekohesifan sosial dan dapat mengganggu integrasi nasional," ujar Viva, Kamis (15/4).
Mantan aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) itu mengatakan ideologi partai memang dijamin Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2011 tentang Parpol.
BACA JUGA: PKS Kian Semangat Realisasikan Poros Partai Islam
Namun, Yoga menyatakan parpol harus berhati-hati dalam menggunakan politik identitas untuk menjaring dukungan.
Politikus asal Lamongan, Jawa Timur, itu mengatakan penggunaan politik identitas dalam sejumlah pilkada dan pemilihan presiden yang membuat masyarakat terbelah merupakan pelajaran penting bagi semua pihak.
BACA JUGA: Ketum PAN Singgung Soal Impor Pangan yang Menguntungkan Pemburu Rente
"PAN tidak ingin kondisi seperti itu akan terulang lagi," tutur Yoga.
Selain itu, Yoga menilai poros politik berbasis agama akan melahirkan antitesis berupa koalisi yang berdasar nonagama. Oleh karena itu dia menyakini poros politik berbasis agama tidak akan produktif bagi kemajuan bangsa.
Alasan lain PAN tak akan mendukung poros Islam ialah pentingnya pendidikan politik. Menurut Yoga, seharusnya rakyat diarahkan ke politik yang rasional agar demokrasi berjalan sehat dan berguna untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Bukan politik prosedural atau rutinitas, tetapi berpolitik yang substantif dan produktif," ucap Yoga.(mcr8/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Kenny Kurnia Putra