PAN Masuk Koalisi Pemerintah? Tak Ada Makan Siang Gratis

Kamis, 26 Agustus 2021 – 14:23 WIB
Pengamat politik Ujang Komarudin. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin menilai Presiden Joko Widodo (Jokowi) sedang mencari sokongan politik demi menyelesaikan masa jabatannya hingga 2024.

Ujang mengatakan hal itu untuk menanggapi kemungkinan Partai Amanat Nasional (PAN) merapat ke pemerintahan Jokowi-Maruf Amin.

BACA JUGA: PAN Merapat ke Istana, Hendri Sebut Nama Amien Rais dan Jatah Menteri

"Demi kekuasaanya aman, karena ada suara-suara dari masyarakat juga yang minta Jokowi turun," kata Ujang melalui layanan pesan, Kamis (26/8).

Dosen Universitas Al Azhar Jakarta itu menuturkan, wacana masuknya PAN juga bisa dipandang sebagai bentuk kewaspadaan Jokowi.

BACA JUGA: Analisis Bang Ray Soal Bergabungnya PAN ke Koalisi Jokowi, Singgung Pilpres 2024

Pasalnya, kata Ujang, beberapa tahun mendatang arah politik penuh ketidakpastian. Menambah barisan koalisi pemerintah menjadi suatu keniscayaan.

"Goyang menggoyang itu akan ada. Jadi butuh dukungan back up politik dari banyak partai," katanya.

BACA JUGA: PAN Sudah Memepet, Sebaiknya Jokowi Segera Rombak Kabinet

Menurut Ujang, masuknya PAN tentu memunculkan konsekuensi. Partai yang dipimpin Zulkifli Hasan itu tentu akan memperoleh jatah menteri di kabinet.

"Tak ada makan siang yang gratis. Tak ada koalisi yang tulus. Semua berbalut kepentingan dan saling dukung," ungkap pria kelahiran Jawa Barat itu.

Namun, Ujang belum yakin penambahan partai ke koalisi pemerintahan demi urusan amendemen terbatas. Sebab, urusan tersebut sulit diwujudkan tanpa dukungan rakyat.

"Jika mereka berani melakukan amendemen UUD 1945 dan isinya penambahan masa jabatan presiden, itu sudah keterlaluan dan itu akan berhadap-hadapan dengan rakyat," tuturnya.

Sekretaris Jenderal DPP Partai NasDem Johnny G Plate menyebut Partai Amanat Nasional (PAN) sebagai sahabat baru dalam koalisi partai politik pendukung Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin.

Johnny menyatakan hal itu usai pertemuan petinggi partai koalisi dengan Presiden Joko Widodo yang digelar Rabu (25/8).

"Tadi jam tiga sore telah dilakukan pertemuan reguler Presiden Jokowi dengan ketua umum dan sekjen Partai Koalisi Indonesia Maju di Istana Negara," ujar Johnny dalam keterangannya.

Dia menyebut ada tujuh ketua umum dan tujuh sekjen partai yang hadir.

Menurut Johnny, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dan Sekjen Eddy Soeparno hadir dalam pertemuan itu.

"Sahabat baru kami dalam koalisi makin memperkuat dan makin memperkaya gagasan dan pandangan-pandangan serta ide-ide baru dalam rangka melanjutkan pemerintahan dan mengisi demokratisasi di Indonesia," ucapnya. (ast/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur : Adek
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler