"Apa yang dirilis oleh LSI baru berdasarkan opinion leader yang sangat mungkin subyektif dan belum mewakili banyak variabel pemilih. Apalagi ada range skor dalam penilaiannya," kata Rodli, Kamis (29/11).
Ia meyakini hasil survei LSI itu bukan gambaran sesungguhnya masyarakat pemilih di Indonesia nanti. Pria yang karib disapa Odie itu menambahkan, opinion leader bukan massa akar rumput karena umumnya berada di kota-kota besar yang belum tentu menjadi representasi suara anggotanya.
Menurutnya, opinion leader diambil dari orang-orang elatif terdidik atau level elit dan bahkan lebih memungkinkan sarat dengan kepentingan politik. Ditegaskannya, 65 persen mayoritas pemilih Indonesia ada di pedesaan dan dari kelas menengah ke bawah.
"Sebagai salah satu komparasi bolehlah hasil survei LSI, karena metodenya bisa dipelajari, tapi sebagai preferensi masyarakat pemilih sepertinya menjadi soft propaganda yang kurang kontekstual dan fair," pungkas Odie. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Akbar Sarankan Surya Jaga Kelompok Muda di NasDem
Redaktur : Tim Redaksi