JAKARTA - Setelah ditetapkan sebagai peserta Pemilu 2014, Partai Amanat Nasional (PAN) mulai melakukan penguatan dan konsolidasi dari wilayah Timur Indonesia, Papua.
Momentum awal konsolidasi itu ditandai dengan Perayaan Natal dan Tahun Baru 2013 bersama dengan masyarakat Papua di Jayapura, Minggu (13/1).
“Kita harapkan dari ufuk Timur Indonesia, dari Bumi Cenderawasih ini, kita menyongsong konsolidasi partai, kita akan kembali bekerja, baik untuk Pemilu 2014, maupun untuk program-program kerakyatan sebagai partai yang terbuka,” kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PAN Taufik Kurniawan dalam sambutannya pada acara Perayaan Natal dan Tahun Baru di GOR Cenderawasih Jayapura Papua.
Sejak awal dideklarasikan di Jayapura pada 1998, kata Taufik Kurniawan, PAN telah menyatakan sebagai partai milik semua golongan, suku, agama, dan berbagai elemen.
Perayaan Natal dan Tahun Baru di Jayapura kali ini merupakan simbol penegasan kembali kepada seluruh tokoh dan warga Indonesia bahwa PAN tetap sebagai partai terbuka untuk semua, dan bukan partai miliki kelompok atau golongan tertentu.
“Kegiatan ini sekaligus mengingatkan kepada tokoh-tokoh kita yang selama ini mengatakan PAN sebagai milik aliran tertentu, bahwa PAN adalah milik seluruh lapisan masyarakat, seluruh etnis yang digariskan sejak awal oleh pendirinya Amien Rais,” katanya seperti disampaikan dalam keterangan persnya yang diterima JPNN.
Sementara, Ketua DPP PAN sekaligus Ketua Panitia Perayaan Natal dan Tahun Baru 2013, Bara Hasibuan mengatakan, perayaan Natal kali ini disambut suka cita oleh masyarakat Papua.
Perayaan Natal di Papua sendiri merupakan hasil diskusi panjang bersama Ketua Umum Hatta Radjasa. Salah satu pertimbangannya adalah Papua merupakan sumber penopang kebhinnekaan dan keberagamaan Tanah Air yang merupakan salah satu tujuan berbangsa.
“Kami ingin menghimpun segenap bangsa dari keragaman budaya, etnis, suku, agama dalam PAN. Mereka yang berambut hitam, keriting, berambut ikal, atau tidak berambut, mereka adalah saudara kita dari Sabang sampai Merauke,” kata Bara Hasibuan.
Perayaan Natal dan Tahun Baru DPP PAN di Jayapura ini dihadiri sejumlah pendiri, pengurus DPP PAN, dan anggota DPR dari Fraksi PAN. Diantaranya, Ketua DPP PAN Bima Arya Sugiarto, anggota Komisi XI Laurent Bahang Dama, Jamaluddin Jafar, dan anggota Wantimpres yang juga pendiri PAN Albert Hasibuan.
Bara Hasibuan juga menyampaikan permohonan maaf Ketua Umum Hatta Radjasa karena berhalangan hadir karena mendapatkan tugas mendadak dari Presiden.
“Saya ingin sampaikan salam dari Ketua Umum Bapak Hatta Radjasa, sebenarnya beliau ingin hadir, dan sebetulnya ingin hadir berdasarkan diskusi kami selama ini, tapi karena mendadak ada tugas pemerintahan, Pak Hatta tak bisa hadir. Mudah-mudahan dalam waktu yang tidak terlalu lama Pak Hatta akan datang ke Bumi Cenderawasih ini,” ujarnya. (sam/jpnn)
Momentum awal konsolidasi itu ditandai dengan Perayaan Natal dan Tahun Baru 2013 bersama dengan masyarakat Papua di Jayapura, Minggu (13/1).
“Kita harapkan dari ufuk Timur Indonesia, dari Bumi Cenderawasih ini, kita menyongsong konsolidasi partai, kita akan kembali bekerja, baik untuk Pemilu 2014, maupun untuk program-program kerakyatan sebagai partai yang terbuka,” kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PAN Taufik Kurniawan dalam sambutannya pada acara Perayaan Natal dan Tahun Baru di GOR Cenderawasih Jayapura Papua.
Sejak awal dideklarasikan di Jayapura pada 1998, kata Taufik Kurniawan, PAN telah menyatakan sebagai partai milik semua golongan, suku, agama, dan berbagai elemen.
Perayaan Natal dan Tahun Baru di Jayapura kali ini merupakan simbol penegasan kembali kepada seluruh tokoh dan warga Indonesia bahwa PAN tetap sebagai partai terbuka untuk semua, dan bukan partai miliki kelompok atau golongan tertentu.
“Kegiatan ini sekaligus mengingatkan kepada tokoh-tokoh kita yang selama ini mengatakan PAN sebagai milik aliran tertentu, bahwa PAN adalah milik seluruh lapisan masyarakat, seluruh etnis yang digariskan sejak awal oleh pendirinya Amien Rais,” katanya seperti disampaikan dalam keterangan persnya yang diterima JPNN.
Sementara, Ketua DPP PAN sekaligus Ketua Panitia Perayaan Natal dan Tahun Baru 2013, Bara Hasibuan mengatakan, perayaan Natal kali ini disambut suka cita oleh masyarakat Papua.
Perayaan Natal di Papua sendiri merupakan hasil diskusi panjang bersama Ketua Umum Hatta Radjasa. Salah satu pertimbangannya adalah Papua merupakan sumber penopang kebhinnekaan dan keberagamaan Tanah Air yang merupakan salah satu tujuan berbangsa.
“Kami ingin menghimpun segenap bangsa dari keragaman budaya, etnis, suku, agama dalam PAN. Mereka yang berambut hitam, keriting, berambut ikal, atau tidak berambut, mereka adalah saudara kita dari Sabang sampai Merauke,” kata Bara Hasibuan.
Perayaan Natal dan Tahun Baru DPP PAN di Jayapura ini dihadiri sejumlah pendiri, pengurus DPP PAN, dan anggota DPR dari Fraksi PAN. Diantaranya, Ketua DPP PAN Bima Arya Sugiarto, anggota Komisi XI Laurent Bahang Dama, Jamaluddin Jafar, dan anggota Wantimpres yang juga pendiri PAN Albert Hasibuan.
Bara Hasibuan juga menyampaikan permohonan maaf Ketua Umum Hatta Radjasa karena berhalangan hadir karena mendapatkan tugas mendadak dari Presiden.
“Saya ingin sampaikan salam dari Ketua Umum Bapak Hatta Radjasa, sebenarnya beliau ingin hadir, dan sebetulnya ingin hadir berdasarkan diskusi kami selama ini, tapi karena mendadak ada tugas pemerintahan, Pak Hatta tak bisa hadir. Mudah-mudahan dalam waktu yang tidak terlalu lama Pak Hatta akan datang ke Bumi Cenderawasih ini,” ujarnya. (sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Harapkan Roy Tepis Keraguan dengan Kerja Cekatan
Redaktur : Tim Redaksi