jpnn.com - JAKARTA - Partai Amanat Nasional (PAN) menganggap parlemen dan pemerintahan yang sama kuat seperti sekarang ini, merupakan berkah bagi demokrasi. Sekretaris Fraksi PAN di DPR Yandri Susanto mengatakan, baru kali ini pemerintah dan parlemen sama-sama kuat.
Ia mengatakan, di era orde baru parlemen selalu berada di bawah ketiak pemerintah. Sedangkan di era Susilo Bambang Yudhyono mayoritas parlemen adalah partai politik yang mendukung pemerintah.
BACA JUGA: Berapa Jatah PPP? Ini Jawaban Aria Bima
"Sekarang mayoritas tidak ikut pemerintah. Ini berkah demokrasi kita. Ini harus disyukuri, parlemennya kuat, pemerintahnya kuat," kata Yandi saat diskusi bertajuk "Membangun Sinergi Pemerintah dan Parlemen yang Sehat" yang digelar PolcoMM Institute, di Jakarta, Selasa (21/10).
Menurutnya, kalau keduanya bisa berjalan pada rel yang demokratis maka itu akan lebih bagus. Pengawalan terhadap program pro rakyat akan lebih mantap. Dia pun mengingatkan bahwa tidak ada alasan bagi PDI Perjuangan dan kawan-kawan untuk curiga serta galau dengan parlemen yang kuat. Sebab, ia menegaskan, FPAN di DPR tidak akan tabu untuk mendukung program pemerintah kalau pro rakyat. Selain itu, tidak akan tabu juga menolak kalau program tak pro rakyat.
BACA JUGA: Jokowi Beri Sinyal Muhaimin tak Masuk Kabinet
"Fraksi PAN punya warna tersendiri. Walau kami tergabung di Koalisi Merah Putih, kami akan melihat persoalan secara jernih dan memikirkan kepentingan rakyat," katanya.
Dia mengandaikan, jika suatu saat nanti misalnya Golkar mendukung program Jokowi dalam suatu momen politik tertentu, PAN bisa saja bersikap berbeda. Begitu juga jika Golkar menolak keras, PAN bisa saja mendukung. "Itu tidak masalah," tegasnya. (boy/jpnn)
BACA JUGA: Jokowi Panggil Deputi Gubernur Senior BI
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tuding Alasan KPK tak Jelas
Redaktur : Tim Redaksi