jpnn.com, JAKARTA - Digitalisasi sektor kesehatan telah membawa perubahan signifikan dalam penyediaan dan pengelolaan layanan kesehatan.
Transformasi ini melibatkan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi guna meningkatkan efisiensi, aksesibilitas, serta kualitas layanan kesehatan.
BACA JUGA: Lewat Cara Ini TASPEN Tingkatkan Tata Kelola Kearsipan & Digitalisasi Layanan
Salah satu inovasi utama dalam digitalisasi sektor kesehatan adalah penerapan rekam medis elektronik (RME) dan penebusan resep digital.
Namun, kedua sistem ini masih beroperasi secara terpisah. Panakea, sebagai perusahaan farmasi terkemuka, memiliki visi untuk menjadi platform ekosistem kesehatan terdepan yang mendigitalisasi sistem pendistribusian obat di Indonesia melalui jaringan terintegrasi.
BACA JUGA: Optimalisasi Digitalisasi Industri Kemaritiman di Indonesia, IDSurvey dan Telkomsel Bersinergi
Untuk mewujudkan visi tersebut, Panakea menjalin kerja sama strategis dengan Izidok, yang meliputi penyedia rekam medis elektronik terdepan.
Panakea menawarkan berbagai layanan inovatif, termasuk Pharmanet, sebuah jaringan manajemen yang dirancang untuk mengoptimalkan pendistribusian obat melalui solusi efisiensi dan efektivitas rantai pasok untuk apotek.
BACA JUGA: Beri Pelayanan Terbaik Kepada Nasabah, Bank Mandiri Perkuat Jaringan & Layanan Digital
Dengan lebih dari 16.000 apotek yang telah bergabung, Pharmanet telah membuktikan keunggulannya dalam mendukung operasional apotek secara optimal.
Izidok merupakan platform rekam medis elektronik yang telah terintegrasi dengan BPJS dan SATUSEHAT.
Platform ini juga menawarkan berbagai fitur canggih untuk mendukung praktik medis modern, termasuk tindak lanjut pasien melalui SMS, WhatsApp, dan email, manajemen jasa medis, serta dashboard analitik yang komprehensif.
Salah satu fitur unggulan Izidok adalah pembuatan resep digital. Melalui fitur ini, tenaga medis dapat mengeluarkan resep yang langsung dapat diakses oleh pasien atau dikirim ke apotek mitra. Fitur ini memungkinkan proses penebusan obat menjadi lebih mudah dan efisien. Integrasi antara Pharmanet dan Izidok memastikan pasien dapat menebus resep dengan cepat dan tanpa hambatan.
Proses pelayanan digital dimulai dengan tahap reservasi pasien. Setelah pasien berkonsultasi dengan dokter, rekam medis pasien akan dicatat secara elektronik, dan resep digital dibuat. Penebusan obat dapat dilakukan melalui apotek Pharmanet terdekat secara daring, yang menawarkan harga lebih terjangkau dibandingkan dengan apotek konvensional. Setelah proses pembayaran selesai, obat akan diantarkan ke rumah pasien dalam waktu singkat, menjamin kenyamanan dan kecepatan pelayanan. Sebagai alternatif, pasien juga dapat mengambil obat di apotek rekanan Pharmanet pilihan dengan menggunakan resep digital yang terintegrasi.
Selain itu, Panakea juga berkomitmen mendukung digitalisasi dokter praktik mandiri (DPM) untuk mengadopsi aplikasi Izidok. Dengan demikian, transformasi digital dapat berlangsung secara luas dan efektif sesuai dengan cetak biru digital kesehatan Kementerian Kesehatan RI. Ketika pasien menebus obat di apotek Pharmanet, proses rantai pasokan obat akan sepenuhnya menjadi digital, sehingga lebih mudah mengontrol peredaran obat di lapangan dan memastikan ketersediaan obat untuk pasien.
"Kerjasama strategis antara Panakea dan Izidok bertujuan untuk menciptakan ekosistem kesehatan digital yang terpadu sehingga memaksimalkan efisiensi distribusi obat dan rekam medis elektronik," ujar COO Izidok Alan Maulana.
Sementara itu CEO Panakea Brian Lembong menambahkan, ekosistem farmasi yang semakin berkembang telah membuka peluang lebih luas bagi fasilitas pelayanan kesehatan dan pasien untuk memperoleh obat dan layanan medis dengan lebih mudah dan cepat, sehingga menciptakan kualitas pelayanan yang lebih baik.
Dengan perjanjian kerjasama ini, Izidok secara resmi menjadi bagian dari Panakea. Kedua entitas ini berkomitmen untuk berkontribusi secara signifikan dalam mewujudkan ekosistem kesehatan digital yang memberikan manfaat luar biasa bagi masyarakat, termasuk kemudahan akses terhadap informasi kesehatan, peningkatan kualitas layanan medis, serta efisiensi dalam distribusi obat. Kolaborasi ini tidak hanya menyederhanakan proses pelayanan medis, tetapi juga menunjang transformasi digital dalam pelayanan kesehatan di Indonesia.
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif