jpnn.com, PEKANBARU - Minimnya alokasi APBD Riau untuk Kabupaten Kepulauan Meranti konon salah satu pemicu panas dinginnya hubungan Bupati Muhammad Adil dengan Gubernur Syamsuar.
Bukan saja tidak manut gubernur, Bupati Meranti bahkan berani membolos dalam rapat koordinasi dengan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian beberapa waktu lalu.
BACA JUGA: Mendagri Sudah Sempatkan Diri ke Riau demi Rakor, Bupati Meranti Malah Bolos
Menurut Kabag Humas dan Protokol Pemkab Kepulauan Meranti Yusran, sikap Bupati Muhammad Adil itu merupakan bentuk protes.
"Itu bentuk protes terhadap kebijakan Pak Gubernur yang menganaktirikan Meranti dalam pembagian anggaran," kata Yusran pada Jumat (11/11).
BACA JUGA: Heboh Bupati Meranti Tolak Kunker Gubernur Riau Syamsuar, Ada Masalah, Pak?
Yusran membeberkan bahwa Pemkab Meranti hanya mendapat jatah Rp 3,8 miliar dari total Rp 10 triliun APBD Riau 2022.
"Kami juga sudah pernah duduk bersama Bapak Gubernur, tetapi tidak ada juga anggaran perubahan. Baik bankeu (bantuan keuangan, red), infrastruktur, seperti itu," tuturnya.
BACA JUGA: Irwan Fecho Ungkap Potret Koalisi Perubahan yang Batal Deklarasi
Konon itulah yang membuat Bupati Adil merasa Pemkab Meranti dianaktirikan oleh Gubernur Riau Syamsuar.
"Sudah beberapa kali duduk bersama dari 2021, tidak pernah ada perubahan. Meranti ini, kan, tingkat kemiskinan tinggi. Dengan anggaran yang minim, kenapa pemprov tidak membantu?” ungkapnya.
Terkait ketidakhadiran Adil saat rakor dengan Mendagri Tito Karnavian di Pekanbaru, Riau pada Selasa (8/11) lalu, Yusran mengatakan Muhammad Adil sedang mengajukan surat audiensi.
"Saat ini bupati sedang berada di Jakarta sedang mengirim surat kepada mendagri untuk audiensi,” ucap Yusran.
Yusran menambahkan sikap bupati Meranti itu murni karena minimnya anggaran APBD Riau untuk daerahnya.
Dia memastikan tidak ada konflik pribadi antara Muhammad Adil dengan Syamsuar. (mcr36/jpnn)
Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Rizki Ganda Marito