jpnn.com - SEOUL - Amerika Serikat (AS) langsung berekasi terhadap uji coba bom hidrogen yang dilakukan Korut pada Rabu lalu (6/1). Kemarin (10/1) negeri Paman Sam itu mengirimkan pesawat pengebom B-52 Stratofortress ke langit Korea.
Pesawat tersebut terbang rendah di pangkalan udara Osan, didampingi jet tempur F-15 milik Korea Selatan (Korsel) dan F-16 AS. Osan terletak 70 kilometer dari perbatasan Korut dan Korsel. Setelah unjuk diri beberapa saat, B-52 kembali ke markasnya di Pangkalan Udara Andersen, Guam.
BACA JUGA: TNI Garda Terdepan, PBB Akui Kehebatan Indonesia Dalam Menjaga Perdamaian Dunia
B-52 Stratofortress adalah pesawat pengebom jarak jauh yang mampu membawa senjata nuklir. Kehadiran pesawat tersebut tentu tidak dimaksudkan untuk mengebom Korut. Kehadirannya sekadar pamer kekuatan. AS ingin menunjukkan bahwa mereka mendukung penuh Korsel dari ancaman Korut.
''AS tetap kukuh memegang komitmen untuk membela Korsel dan menjaga stabilitas di Semenanjung Korea,'' ujar Komandan Pasukan Udara Ketujuh AS dan Wakil Komandan Pasukan AS di Korea Letnan Jenderal Terrence O'Shaughnessy kemarin (10/1).
BACA JUGA: Penyerang Pos Polisi di Paris Terindikasi sebagai Imigran
Sebagai bentuk dari komitmen tersebut, militer AS akan terlibat dalam pencegahan serangan melalui pasukan konvensional dan peraturan nuklir.
Itu bukan kali pertama B-52 nongol di Semenanjung Korea. Pesawat tersebut beberapa kali ambil bagian dalam latihan militer bersama Korsel-AS. Namun, kehadiran B-52 tidak pernah dipublikasi ke media. Publikasi seperti saat ini kali terakhir terjadi pada 2013.
BACA JUGA: Galang Dana untuk Pengungsi Suriah
Tepatnya setelah Korut melakukan tes nuklir ketiga. Saat itu AS menghadirkan dua pesawat B-52 jenis biasa dan siluman.
''Misi B-52 adalah memperkuat komitmen AS atas keamanan sekutu dan partner kami. Sekaligus mendemonstrasikan satu dari banyak kemampuan pasukan sekutu kami untuk mempertahankan Korea Selatan,'' tegas O'Shaughnessy.
Belum ada reaksi dari Pyongyang terkait dengan unjuk kekuatan militer AS dan Korsel. Namun, menurut laporan media Korsel, KCNA, pemimpin Korut Kim Jong-un meminta militernya meningkatkan kewaspadaan seiring dengan meningkatnya ketegangan dengan negeri tetangga mereka. Korut juga telah menambah pasukan di kawasan perbatasan.
Kim menegaskan bahwa tes bom hidrogen yang mereka lakukan adalah langkah untuk mempertahankan diri demi kedamaian di Semenanjung Korea dan mencegah perang nuklir dengan AS. ''Ini hak yang sah dari negara yang berdaulat dan tindakan wajar yang tidak bisa dikritik oleh siapa pun." (Reuters/AFP/BBC/sha/ca/mas)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Berencana Culik Anjing Obama, Pria Ini Langsung Diringkus
Redaktur : Tim Redaksi