PANAS! Turki Kembali Peringatkan Amerika Serikat

Selasa, 19 Juli 2016 – 04:56 WIB
Fetullah Gulen. Foto: AFP

jpnn.com - ISTANBUL - Pemerintah Turki dalam waktu dekat akan mengirimkan surat permohonan ekstradisi kepada Amerika Serikat. Sasarannya, ulama senior Fethullah Gulen yang mengasingkan diri di Negeri Paman Sam itu sejak tahun 1990.

Hal tersebut disampaikan Presiden Recep Tayyib Erdogan dalam wawancara eksklusif dengan CNN di istananya, Istanbul, Senin (28/7) malam waktu setempat. Pada kesempatan itu Erdogan mengingatkan Amerika Serikat bahwa kedua negara telah menyepakati perjanjian ekstradisi yang wajib dihormati.

BACA JUGA: Erdogan Ogah Turuti Uni Eropa, 7 Ribu Orang Terancam Hukuman Mati

"Jadi ketika Anda (AS) meminta seseorang diekstradisi, sebagai mitra strategis kami pasti menurutinya, saya mematuhi itu. Tapi jika anda menolak lakukan hal yang sama, tentu saja akan ada konsekuensi yang setimpal," ujar Erdogan saat ditanya apa reaksinya jika Amerika ogah menyerahkan Gulen.

Seperti diketahui, pemerintah Turki menuding Gulen sebagai otak upaya kudeta gagal akhir pekan lalu. Namun tuduhan tersebut dibantah langsung oleh sang ulama yang mengaku mengutuk segala tindakan tidak demokratis.

BACA JUGA: Erdogan Bersih-bersih, Puluhan Ribu Dipecat Pascakudeta Gagal

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry sebelumnya menyatakan siap membantu pemerintah Turki terkait Gulen. Namun, pemerintah Turki harus bisa memperlihatkan bukti kuat mengenai keterlibatan Gulen. (dil/jpnn)

BACA JUGA: Tuding Kudeta Hanya Konspirasi Melawan Fethullah Gulen

BACA ARTIKEL LAINNYA... Turki Tutup Pangkalan Udara yang Digunakan 1.500 Tentara AS


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler