jpnn.com, JAKARTA - Koalisi Adil Makmur memanas. Wakil Ketua Umum Gerindra Arief Poyuono terang-terangan meminta Partai Demokrat keluar dari koalisi pengusung Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.
Pernyataan keras Arief ini karena sikap elite partai pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang dinilai tidak konsisten di Koalisi Adil Makmur.
BACA JUGA: Pembelaan TKN Jokowi buat SBY dari Tuduhan Kivlan Zen
"Demokrat sebaiknya keluar saja dari Koalisi Adil Makmur. Jangn elitenya dan ketum kayak serangga undur-undur ya. Mau mundur dari koalisi saja pakai mencla mencle segala. Monggo keluar saja deh," ucap Arief lewat pesan WhatsApp, Jumat (10/5).
BACA JUGA: Andi Arief Berkicau soal Setan Gundul Pembisik Prabowo, Kivlan Tuding SBY Licik
BACA JUGA: PKS dan Demokrat Rebutan Kursi Pimpinan, Siapa yang Menang ?
Arief menyebut keberadaan partai berlambang bintang mercy itu tidak ada pengaruhnya dalam mendongkrak suara Prabowo - Sandi di Pilpres lalu. Justru, suara mantan Danjen Kopassus TNI AD itu makin turun.
"Saya tahu kok kenapa kayak undur-undur, maklum belum clear jaminan hukum dari Kang Mas Joko Widodo bagi keluarga SBY yang diduga banyak terlibat kasus korupsi, kayak kasus korupsi proyek Hambalang," tutur Arief.
BACA JUGA: Andi Arief Berkicau soal Setan Gundul Pembisik Prabowo, Kivlan Tuding SBY Licik
Namun demikian, kata Arief, dia meyakini Jokowi tidak akan pernah menjamin bahwa keluarga SBY tak akan diproses hukum oleh KPK. Itu karena suami Iriana tersebut selama ini sangat mendukung pemberantasan korupsi.
BACA JUGA: Demokrat Dukung Rekomendasi Multaqo Ulama
"Saya yakin nasibnya Demokrat akan seperti kayak tokoh Aswatama setelàh perang Bharatayudha, enggak diterima di mana-mana, juga oleh koalisi parpolnya ibu Mega akan ditolak masuk koalisi," tandasnya. (fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kang Hero Tunggu Instruksi Mas Ibas soal Usul Pembentukan Pansus Pemilu
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam