jpnn.com, PALEMBANG - Pancasila adalah warisan paling berharga yang menjadi hak Warga Negara Indonesia saat lahir dari rahim ibu pertiwi. Hal tersebut diungkapkan Yuvenalis Dwi Kurniawan selaku Ketua Pelaksana Silahturahmi Kebangsaan dalam rangka Hari Lahir Pancasila, Kamis (1/6) di Aula Gereja Sanfrades, Palembang, Sumatera Selatan.
“Lewat Pancasila kita berhak bangga atas kekayaan negeri ini dari Sabang sampai Merauke, dari Talaut sampai Pulau Rote. Harus diakui, bahwa Pancasila adalah ideologi yang paling paripurna untuk menyatukan semua keberagaman yang ada pada negeri ini,” kata Yuven.
BACA JUGA: Saat Pengibaran Merah Putih, Puluhan PNS Duduk Berteduh
Ia juga menjelaskan 1 Juni adalah sejarah Pancasila yang juga merupakan warisan luhur budaya bangsa, dilahirkan kembali sebagai ideologi bangsa. Sudah menjadi kewajiban penduduk Indonesia sebagai pewaris dari Ideologi tersebut, untuk terus mempertahankan Pancasila sebagai ideologi yang harus terus menerus diwariskan ke generasi berikutnya.
“Ya dari semua itu, PMKRI Cabang Palembang bersinergi bersama Dewan Pastoral Paroki (DPP) Sanfrades, Pemuda Katolik Komda Sumsel, Orang Muda Katolik (OMK) dan lembaga lainnya mengadakan sebuah kegiatan silaturahmi Kebangsaan,” katanya.
BACA JUGA: Kiai Banten Minta Pemerintah Gencarkan PMP dan P4
Adapun tema yang diangkat dalam perayaan ini adalah “Pancasila Rumah Kita”. Pilihan tema tersebut diharapkan menjadi momentum awal untuk kembali mempererat tali persaudaraan pemuda dari lintas suku, agama dan ras sekaligus untuk duduk bersama memantapkan pemahaman tentang Pancasila sebagai Ideologi Bangsa.
Menurut Yuven yang juga merupakan mantan Ketua Presidium PMKRI Palembang tahun 2015-2016, peserta yang hadir berasal dari berbagai suku, etnis, agama dan ras. Mereka antusias mengikuti jalannya dialog tersebut.
BACA JUGA: Kemdikbud Tampilkan Kitab Sutasoma di Pameran Lahirnya Pancasila
Adapun narasumber yang dihadirkan yakni Letkol Inf. Romas Hernandes sebagai Komandan Kodim, Ahmada Zarkasih Anggota DPRD Kabupaten Banyuasin sekaligus Ketua GP Ansor diwakili Sekretaris Jendral GP Ansor Nurul Mubarok, dan Novriansyah Bastarie, Staf khusus DPRD Kota Palembang sekaligus Wakil Ketua Pemuda Pancasila.
Dalam acara yang berlangsung meriah itu, terdengar pekikan dan yel-yel dari peserta. “Saya Indonesia. Saya Pancasila,” teriak para peserta Silahturahmi Kebangsaan.
Kegiatan tersebut diawali dengan menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya dan membacakan teks Pancasila. Peserta Silaturahmi Kebangsaan juga disuguhkan berbagai macam film Persatuan Negara baik persatuan etnis, agama dan ras serta semuanya diajak bernyanyi bersama. Bukan hanya dialog interaktif melainkan Silaturahmi Kebangsaan juga diisi dengan panggung kebudayaan yakni penampilan suara berkolaborasi dengan puisi bertemakan kebangsaan oleh perwakilan PMKRI cabang Palembang.
Pada kesempatan itu, Letkol Inf. Romas Hernandes berbagi pengalaman. Romas mengungkapkan kecepatan berpikir manusia saat ini terkalahkan dengan kecepatan jempol manusia. Berita Hoaks dan media sosial dalam beberapa kasus dianggap menjadi penyebab kehancuran persatuan masyarakat.
“Dengan berita hoaks yang sering diterima oleh masyarakat baik menggunakan media sosial maupun gadget masing masing individu, terkadang membuat masyarakat terpancing dan akhirnya memecah belah persatuan negara,” ujarnya.
Ia juga menjelaskan Indonesia milik bersama, bukan perorangan maupun kelompok. "Indonesia bukan milik Islam, Katolik, Kristen, Budha, Hindu, Khonghucu melainkan Indonesia itu milik kita bersama," jelasnya.
Begitu pula dengan pembicara lainnya, bahwa persatuan di Negara Indonesia harus dilakukan bersama dan berideologi pada Dasar Negara.
Sedangkan Ave Maria Dianasari, Ketua Kerawam DPP Sanfrades mengatakan acara ini dimaksudkan untuk mengukuhkan kembali kenangan akan sejarah lahirnya Pancasila yang terbukti telah mempersatukan bangsa Indonesia dan menjadi kekuatan dasar mengantarkan rakyat Indonesia sebagai bangsa yang besar.
“Catatan sejarah inilah yang tidak akan pernah dipungkiri bahwa momentum lahirnya Pancasila menjadi kekuatan untuk merefleksikan diri dan tolak ukur eksistensi rakyat, bangsa dan negara Indonesia,” katanya.(fri/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Seperti ini Harapan Glenn Fredly di Hari Lahir Pancasila
Redaktur & Reporter : Friederich