Pancasila Terbukti Mampu Menyatukan Perbedaan

Jumat, 06 Oktober 2017 – 14:37 WIB
Ilustrasi Pancasila. Foto: JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Pancasila merupakan hasil ijtihad ulama dan kelompok nasionalis yang diramu dengan cara mengawinkan sistem berbasis modern dengan Islam dan kondisi di Indonesia.

Pancasila juga sudah terbukti mampu menjadi alat pemersatu berbagai perbedaan di Indonesia.

BACA JUGA: Berkah Kedatangan Jokowi, Jalan Langsung Mulus

“Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika terbukti mampu menyatukan keragaman yang ada di Indonesia. Karena itu marilah kita pelihara. Kita kembangkan sesuai perkembangan zaman agar kita terhindar dari perpecahan,” kata mantan Wakil Ketua Umum PBNU KH As’ad Said Ali di Jakarta, Jumat (6/10).

Indonesia, menurut Kiai As’ad, dulu adalah negara kerajaan yang memberlalukan hukum adat dan hukum Islam. Hebatnya, dua hukum dapat berlaku secara bersamaan. 

BACA JUGA: Dalihan Na Tolu Terapkan Nilai Pancasila

Di zaman modern, dua hukum itu bertambah satu yaitu hukum modern.

Pancasila terbukti mampu menyinkronkan ketiga hukum itu yang terus disesuaikan dengan perkembangan zaman.

BACA JUGA: Ini Syarat Ideal Calon Pendamping Jokowi

 “Berbeda dengan Arab Saudi yang hanya ada satu hukum yaitu hukum Islam. Apabila seseorang melakukan kesalahan berat negara dapat memberlakukan hukuman pancung. Indonesia tidak berlaku hukum pancung. Karena itu, tidak boleh memaksakan hukum Islam dengan adat dan budaya yang berlaku di indonesia,” imbuhnya.

Mantan wakil Badan Intelejen Negara (BIN) ini menambahkan, Pancasila menjamin hak kolektif seluruh warga negara tanpa membedakan identitas.

Pada peristiwa 1998, misalnya, warga Tionghoa sempat mendapat gangguan.

Namun, dengan landasan nilai Pancasila, pemerintah menjaga dan melindungi warga Tionghoa tersebut.

Sebab, mereka juga memiliki hak kolektif sebagai warga negara Indonesia.

Saat ini, menurut As’ad ada tantangan besar untuk tetap menjaga Pancasila sebagai pandangan berbangsa dan bernegara.

Pasalnya, ada beberapa kelompok yang bertentangan dan bahkan menolak dasar negara tersebut.

Karena itu, pria lulusan Universitas Gajah Mada tersebut mengapreasi langkah pemerintah untuk mengokohkan kembali nilai-nilai Pancasila.

Dia menilai Presiden Joko Widodo membuat langkah tepat dan tegas dengan membuat peraturan yang melindungi Pancasila.

“Pancasila harus kembali seperti dulu yang dapat menjadi pemersatu bangsa Indonesia.” pungkas Kiai As’ad. (jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Gandeng Gatot, Prabowo Tak Akan Menang Hadapi Jokowi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler