jpnn.com, JAKARTA - Wartawan kawakan Panda Nababan mengungkapkan mendiang Tjahjo Kumolo semasa menjadi Mendagri Kabinet Kerja kurang begitu dipedulikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu menyebut Jokowi tidak menyukai Tjahjo.
BACA JUGA: Panda Nababan Sebut Jokowi Bernyali & Lihai Mengayun soal Hubungan dengan JK
Panda menceritakan soal itu saat menjadi tamu siniar kanal Total Politik di YouTube.
Awalnya Panda mengisahkan dirinya merupakan politikus PDIP yang menggaet Tjahjo menjadi kader partai pimpinan Megawati Soekarniputri itu.
BACA JUGA: Jokowi Tarik Rizal Ramli Masuk ke Kabinet Kerja untuk Ganggu JK?
"Aku yang bawa dia masuk ke PDI Perjuangan. Di Golkar dia (Tjahjo) waktu itu. Kutarik, kubawa ke Kebagusan (rumah Megawati di Jakarta Selatan, red)," tutur Panda.
Menurut Panda, awalnya Tjahjo ketika masih menjadi sekjen PDIP kurang sreg jika Jokowi diusung menjadi capres.
BACA JUGA: Cerita Panda Nababan soal Jokowi Dipermalukan, Gatot Nurmantyo Dibikin Keleleran
Ternyata Megawati merestui Jokowi menjadi capres dari PDIP untuk Pilpres 2014.
"Kemudian dia (Tjahjo, red) berbalik karena Megawati mendukung Jokowi," ucap Panda.
Memang akhirnya Tjahjo pula yang menjadi ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Jusuf Kalla di Pilpres 2014.
Setelah memenangi pilpres dan dilantik menjadi presiden, Jokowi pun membentuk kabinet.
Megawati menyodorkan nama Tjahjo sebagai menteri dari PDIP di kabinet Presiden Jokowi.
"Jokowi sebenarnya tidak suka si Tjahjo Kumolo masuk di kabinet. Karena maunya Mega, (Tjahjo) dimasukkan," kata Panda.
Ternyata Jokowi tetap menunjukkan ketidaksukaannya terhadap Tjahjo yang notabene pembantunya di Kabinet Kerja.
"Apa yang terjadi? Lima tahun (Tjahjo) enggak diopeni," ujar Panda.
Syahdan, Tjahjo pernah bercerita soal itu kepada Panda. Selama menjadi Mendagri, Tjahjo hanya dua kali berbicara secara intens dengan Jokowi.
"Sekali, (pembicaraan) lima menit sehabis ratas, sambil berdiri," kisah Panda.
Satu pembicaraan lagi ialah saat Jokowi menelepon Tjahjo. "Dia ditelepon, ada e-KTP jatuh di jalan menjelang pemilu, KTP kececer," kata Panda.
Memang Panda pernah bertanya kepada Tjahjo mengapa tidak mundur saja dari kabinet. Politiku senior itu menyebut Tjahjo seperti tidak punya harga diri di depan Jokowi.
"Kenapa kau enggak minta mundur diperlakukan begitu?" kata Panda menirukan pertanyaannya kepada Tjahjo.
Menurut Panda, mantan ketua Fraksi PDIP DPR itu merasa tidak enak dengan Megawati yang merekomendasikannya masuk ke kabinet.
"Ya, aku enggak enak dengan ibu (Megawati, red). Diminta sabar," tutur Panda menirukan jawaban Tjahjo.(mcr8/jpnn.com)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi